Lima Mitos Seputar Investasi yang Patut Diketahui

gita rossiana, CNBC Indonesia
17 April 2018 11:45
Dengan investasi, uang masyarakat bisa berkembang dengan maksimal dan keuntungan yang diperoleh bisa melampaui inflasi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi merupakan bagian dari wealth management yang sedang digalakkan saat ini. Masyarakat mulai mengelola penghasilan yang dimiliki dan menggunakan sebagian dari uang yang semula hanya digunakan untuk tabungan menjadi instrumen investasi. Dengan investasi, uang tersebut bisa berkembang dengan maksimal dan keuntungan yang diperoleh bisa melampaui inflasi.

Namun, seiring dengan meningkatnya minat untuk berinvestasi, informasi seputar investasi yang beredar di masyarakat juga semakin banyak. Tidak jarang informasi tersebut berupa mitos yang justru membuat masyarakat enggan untuk mulai berinvestasi. Apa saja mitos atau pemahaman yang salah seputar investasi yang banyak berkembang di masyarakat?

Berikut lima mitos seputar investasi yang diperoleh CNBC Indonesia berdasarkan keterangan tertulis dari PT Bank OCBC NISP Tbk, Selasa (17/4/2018) :

1. Investasi membutuhkan modal besar

Tidak perlu menunggu sampai memiliki modal besar untuk bisa memulai investasi. Saat ini, dengan bermodalkan Rp100.000 per bulan, sudah bisa mulai berinvestasi di reksa dana. Selain itu, ada banyak pilihan saham yang bisa dibeli dengan total investasi tidak sampai Rp1 juta.

2. Investasi itu rumit dan membingungkan

Hal ini sering terjadi karena investasi hanya diasosiasikan dengan pasar saham. Bila berinvestasi di pasar saham, seorang investor memang sering dihadapkan pada neraca keuangan dan grafik harga saham. Namun, dengan berkembangnya teknologi, para penyedia produk investasi termasuk bank berlomba memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai portofolio produk mereka, salah satunya melalui aplikasi mobile.

3. Investasi berisiko tinggi

Return yang diharapkan dari produk investasi sejalan dengan risiko yang dimilikinya. Biasanya, semakin tinggi risiko yang dimiliki, semakin tinggi pula return yang bisa didapatkan. Oleh karena itu, jangan lupa sesuaikan profil risiko dengan kemampuan keuangan kamu.

4.Risiko tertipu sangat tinggi

Banyaknya informasi yang beredar mengenai investasi bodong juga membuat sebagian masyarakat enggan untuk berinvestasi. Oleh karena itu, pada saat berinvestasi ada baiknya waspada. Jangan tergiur keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat. Jangan lupa untuk selalu memastikan produk investasi yang kamu pilih terdaftar di OJK.

5. Investasi hanya untuk mereka yang mengerti seluk beluk keuangan

Informasi manfaat dan risiko, serta rekomendasi pilihan produk investasi kini tersebar luas di internet. Tidak perlu menjadi ahli ekonomi untuk mulai berinvestasi. Seorang investor hanya perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya lalu sesuaikan produk pilihan kamu dengan tujuan dan jumlah dana yang kamu miliki. Investor juga bisa memperoleh informasi tersebut di mana saja. Salah satunya dengan mengikuti seminar-seminar yang membahas investasi secara mendalam.


(dru) Next Article Cek! Cara Mudah Ketahui Kapan Investasi Kamu Cuan 100%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular