Masyarakat Belum Prioritaskan Asuransi Umum di 2018

gita rossiana, CNBC Indonesia
27 March 2018 14:02
Pertumbuhan premi asuransi umum tahun ini diperkirakan sulit untuk menembus dua digit. Kenapa?
Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan premi asuransi umum tahun ini diperkirakan sulit untuk menembus dua digit. Pasalnya, masyarakat lebih memprioritaskan kebutuhan lain.

CEO Mandiri AXA General Insurance Paul Henry Rastoul menjelaskan tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan premi di kisaran 5-10% atau mencapai Rp 500-600 miliar.

"Pertumbuhan asuransi umum sesuai data asosiasi kan 3-4%, kami berusaha untuk sama atau lebih tinggi dari marker 5-10%," ujar dia dalam acara Media Gathering MAGI di Menara BTPN, Selasa (27/3/2018).

Rendahnya pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pasar asuransi umum di Indonesia belum berkembang."Orang-orang Indonesia membeli asuransi jiwa, tapi mereka tidak membeli asuransi umum," papar dia.

Sementara untuk sektor asuransinya sendiri, menurut Paul, pihaknya fokus ke tiga sektor. Adapun ketiga sektor tersebut adalah asuransi kendaraan bermotor, asuransi komersial dan asuransi kecelakaan diri.

"Porsinya masing-masing sepertiga," ucap dia.

Sementara itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada 2017 mencatat untuk pendapatan premi asuransi umum senai Rp 63,1 triliun. Nilai tersebut bertumbuh 2,7% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp 61,9 triliun.


Direktur Eksekutif AAUI Dody A.S Dalimunthe menjelaskan, pendapatan premi pada akhir 2017 merupakan pendapatan premi terendah dalam lima tahun terakhir. "Tahun-tahun sebelumnya, asuransi umum bisa mencatatkan pertumbuhan 5,1%," kata dia.

Dari 13 lini asuransi, lima lini asuransi mencatat pertumbuhan negatif dengan asuransi pesawat udara dan satelit yang mencatat pertumbuhan negatif 39,7% ke angka Rp 922 miliar.

Disusul kemudian asuransi penjaminan yang menurun 12,9% menjadi Rp 1,43 triliun, asuransi energi yang menurun 10,4%, asuransi rangka kapal menurun 9,1% dan asuransi harta benda yang bertumbuh negatif 5% ke angka Rp 18,29 triliun pada akhir 2017 dari Rp 19,24 triliun pada akhir 2016.


(dru) Next Article Ekonomi Lesu, Premi Asuransi Umum Tumbuh 11%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular