
Morgan Stanley: Kesalahan Terbesar Milenial Pilih Investasi
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
18 February 2018 13:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Generasi milenial cenderung lebih banyak ikut arus atau tren, termasuk dalam memilih investasi. Hal tersebut dikemukakan Kepala Strategi Saham Morgan Stanley, Mike Wilson, yang menilai milenial berada pada waktu yang membuat mereka tidak nyaman berinvestasi di saham.
Mike Wilson menuturkan, milenial saat ini memilih menghindari pasar saham karena dianggap tidak bagus untuk jangka panjang, seperti diceritakan di Business Insider. Mereka berpikir untuk berinvestasi dengan cara lain bukan dengan berinvestasi di saham untuk tabungan masa pensiun.
Ada beberapa hal hal, menurut Mike, yang membuat milenial berpandangan seperti iu, Salah satunya, generas milenial bertumbuh pada periode dimana pasar saham sedang mengalami penurunan yang memunculkan persepsi buruk mengenai pasar saham dalam pikiran mereka. Mike mengacu pada era gelembung dotcom pada awal 2000-an dan krisis ekonomi di 2007 sampai 2008, karena kegagalan yang terjadi pada beberapa bank besar di Amerika Serikat.
Dalam wawancaranya dengan Business Insider, Mike mengatakan kalau para milenial seharusnya memikirkan menabung saham bukan investasi alternatif karena bisa menjadi dana simpanan yang bagus untuk masa depan.
"Sayangnya, generasi milenial tumbuh di pasar sekuler. Mereka menganggap berinvestasi di pasar saham adalah transaksi yang buruk. Padahal seorang investor muda perlu mengerti sejarah serta siklus pasar. Investasi ekuitas secara umum akan menjadi kesepakatan yang bagus untuk enam, tujuh tahun, ke depan," jelas Mike Wilson.
Sementara anak muda sekarang lebih tertarik pada investasi bentuk baru seperti cryptocurrency, bitcoin, atau lainnya. Mereka tidak terlalu memikirkan investasi di pasar modal dan ini menjadi kesalahan terbesar milenial menurut Mike.
"Banyak anak muda tertarik pada hal-hal seperti cryptocurrency atau investasi alternatif lain. Mereka justru 'membelakangi' saham, itu sebuah kesalahan. Saham perlu menjadi bagian besar dari tabungan dan dana pensiun seseorang. Ini masih salah satu cara terbaik untuk menabung dalam jangka waktu lama," kata Mike lagi.
(hps) Next Article Oalah, Ternyata Gegara Ini Orang Enggak Mau Investasi Saham
Mike Wilson menuturkan, milenial saat ini memilih menghindari pasar saham karena dianggap tidak bagus untuk jangka panjang, seperti diceritakan di Business Insider. Mereka berpikir untuk berinvestasi dengan cara lain bukan dengan berinvestasi di saham untuk tabungan masa pensiun.
Ada beberapa hal hal, menurut Mike, yang membuat milenial berpandangan seperti iu, Salah satunya, generas milenial bertumbuh pada periode dimana pasar saham sedang mengalami penurunan yang memunculkan persepsi buruk mengenai pasar saham dalam pikiran mereka. Mike mengacu pada era gelembung dotcom pada awal 2000-an dan krisis ekonomi di 2007 sampai 2008, karena kegagalan yang terjadi pada beberapa bank besar di Amerika Serikat.
"Sayangnya, generasi milenial tumbuh di pasar sekuler. Mereka menganggap berinvestasi di pasar saham adalah transaksi yang buruk. Padahal seorang investor muda perlu mengerti sejarah serta siklus pasar. Investasi ekuitas secara umum akan menjadi kesepakatan yang bagus untuk enam, tujuh tahun, ke depan," jelas Mike Wilson.
Sementara anak muda sekarang lebih tertarik pada investasi bentuk baru seperti cryptocurrency, bitcoin, atau lainnya. Mereka tidak terlalu memikirkan investasi di pasar modal dan ini menjadi kesalahan terbesar milenial menurut Mike.
"Banyak anak muda tertarik pada hal-hal seperti cryptocurrency atau investasi alternatif lain. Mereka justru 'membelakangi' saham, itu sebuah kesalahan. Saham perlu menjadi bagian besar dari tabungan dan dana pensiun seseorang. Ini masih salah satu cara terbaik untuk menabung dalam jangka waktu lama," kata Mike lagi.
(hps) Next Article Oalah, Ternyata Gegara Ini Orang Enggak Mau Investasi Saham
Most Popular