
Tips Berinvestasi Bagi Para Milenial
gita rossiana, CNBC Indonesia
11 January 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Menyisihkan dana investasi di awal merupakan cara yang tepat bagi kaum milenial apabila ingin mulai berinvestasi. Dengan begitu, alokasi investasi akan tepat sasaran dan tidak hanya berasal dari uang sisa.
Vice President Wealth Management Commonwealth Bank Ivan Jaya menjelaskan, konsep 50-30-20 bisa dipergunakan bagi kaum milenial yang ingin berinvestasi. Artinya, 50% dana digunakan untuk mencukupi kebutuhan, 30% dana untuk memenuhi keinginan dan 20%-nya untuk tabungan.
"Dengan konsep 50-30-20, kaum milenial tinggal mendahulukan 20% untuk menabung, karena biasanya orang menabung kalau ada uang sisa," kata dia kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Kemudian, milenial juga harus membedakan antara menabung dan investasi. Ivan menjelaskan, menabung artinya menyisihkan dana untuk kebutuhan jangka pendek. Sedangkan, investasi berorientasi jangka panjang dan mengutamakan pertumbuhan nilai aset.
Setelah dipahami mengenai konsep ini, milenial tinggal memilih produk yang sesuai dengan risikonya. Ada banyak produk yang bisa dipilih, mulai dari reksadana, saham dan instrumen lainnya.
Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie menjelaskan, milenial harus mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatannya untuk investasi. Untuk mencegah dana tersebut hilang karena penggunaan lain ada baiknya investasi dibuat secara otomatis.
"Namun yang pasti, investasi harus dibuat sesederhana mungkin dan instrumen yang cocok adalah reksadana dan logam mulia," terang dia.
Head of Wealth Management PT. Bank DBS Indonesia Widrawan Hindrawan menjelaskan, milenial harus memahami profil risiko sebelum berinvestasi. Lalu pastikan investasi yang dipilih sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Next Article Tips Atur Keuangan Selama Covid-19, Jangan Sampai Boncos
Vice President Wealth Management Commonwealth Bank Ivan Jaya menjelaskan, konsep 50-30-20 bisa dipergunakan bagi kaum milenial yang ingin berinvestasi. Artinya, 50% dana digunakan untuk mencukupi kebutuhan, 30% dana untuk memenuhi keinginan dan 20%-nya untuk tabungan.
"Dengan konsep 50-30-20, kaum milenial tinggal mendahulukan 20% untuk menabung, karena biasanya orang menabung kalau ada uang sisa," kata dia kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Setelah dipahami mengenai konsep ini, milenial tinggal memilih produk yang sesuai dengan risikonya. Ada banyak produk yang bisa dipilih, mulai dari reksadana, saham dan instrumen lainnya.
Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie menjelaskan, milenial harus mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatannya untuk investasi. Untuk mencegah dana tersebut hilang karena penggunaan lain ada baiknya investasi dibuat secara otomatis.
"Namun yang pasti, investasi harus dibuat sesederhana mungkin dan instrumen yang cocok adalah reksadana dan logam mulia," terang dia.
Head of Wealth Management PT. Bank DBS Indonesia Widrawan Hindrawan menjelaskan, milenial harus memahami profil risiko sebelum berinvestasi. Lalu pastikan investasi yang dipilih sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Next Article Tips Atur Keuangan Selama Covid-19, Jangan Sampai Boncos
Most Popular