Bos OJK Ungkap Evaluasi Pasar Modal RI Sepanjang 2025, Ini Datanya
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, sepanjang tahun 2025 pasar keuangan global diwarnai oleh berbagai dinamika mulai dari ketidakpastian kebijakan moneter global, tensi geopolitik, hingga perlambatan ekonomi di sejumlah negara utama.
Namun, Deputi Komisioner Pengawasan Pengelolaan Investasi Pasar Modal Dan Lembaga Efek OJK Eddy Manindo Harahap mengatakan, di tengah kondisi tersebut perekonomian nasional tetap menunjukkan ketahanan yang baik. Baik stabilitas makroekonomi serta berbagai kebijakan domestik yang responsif. Sehingga mampu menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor pasar modal.
"Secara umum dapat saya sampaikan kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan menjelang penutupan tahun 2025," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (30/12).
Eddy memaparkan, hingga 29 Desember 2025 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 22,1% year to date atau sepanjang tahun ini dengan ditutup pada level 8.644,26.
Kemudian nilai kapitalisasi pasar saham juga menguat mencapai Rp15.810 triliun atau tumbuh 28,16% year to date. Begitu juga kinerja pasar utang juga masih bertumbuh positif dengan Indonesia Composite Bond Index yang ditutup pada posisi 440,19 atau naik 12,1% year to date.
Di sisi lain, penghimpunan dana di pasar modal hingga 29 Desember 2025 tercatat ada sebanyak 210 penawaran umum termasuk 18 emiten baru, dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp268,14 triliun.
"Angka ini telah melampaui target kita yang kita canangkan yaitu targetnya kan Rp 220 triliun Nah ini menjadi bukti nyata kepercayaan yang terus muat terhadap pasar modal Indonesia," ungkapnya.
Sementara kalau dari sisi kinerja reksadana per 24 Desember 2025, sisi aset under management (AUM) tercatat sebesar Rp1,039,71 triliun atau meningkat sebesar 24,16% year to date. Sementara dari nilai aktiva bersih tercatat tumbuh Rp36,45%.
(ayh/ayh)[Gambas:Video CNBC]