MARKET DATA

Jelang Natal, Prajogo Pangestu Kehilangan Uang Rp 25,13 Triliun

mkh,  CNBC Indonesia
25 December 2025 12:30
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan dalam tekanan menjelang pergantian tahun.

Dalam dua hari terakhir sebelum libur Natal 2025, IHSG turun 1,25% ke level 8.537,91. Pada 23 Desember, IHSG koreksi 0,71% dan 24 Desember 0,55%.

Koreksi IHSG seiring dengan aksi profit taking investor menjelang libur panjang. Sebagaimana diketahui, pasar modal Tanah Air hanya buka tiga hari pekan ini.

Kemudian buka kembali pada 29-30 Desember, sebelum kemudian kembali tutup pada 31 Desember 2025 dan kembali buka pada 2 Januari 2025.

Sejumlah saham konglomerat yang sudah naik signifikan menjadi korban, termasuk emiten Prajogo Pangestu.

Mengutip data Forbes, Kamis (25/12/2025), harta Prajogo lenyap US$ 1,5 miliar atau Rp 25,13 triliun (kurs Rp 16.760) dalam sehari.

Hal tersebut seiring dengan koreksi yang cukup dalam pada saham-saham emiten miliknya.

Saham Barito Pacific (BRPT) turun paling dalam, yakni 4,57% dan diikuti oleh Chandra Daya Investasi (CDIA) turun paling dalam, yakni 2,94%.

Kemudian Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) turun 1,77% dan Barito Renewables Energy (BREN) -1,06%. Hanya Chandra Asri Pacific (TPIA) yang bertahan di level harga yang sama.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Prajogo Rontok, IHSG Balik ke Level 7.400-an


Most Popular
Features