Hasil Negosiasi Dagang RI-AS: Trump Minta Akses Mineral Kritis

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Selasa, 23/12/2025 09:19 WIB
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia sekaligus Penasehat Presiden Federasi Rusia Nikolai Patrushev di Jakarta, Jumat (7/11/2025). (Dok. Kemenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, hasil perundingan lanjutan tarif dagang antara Amerika Serikat dan Indonesia membuahkan hasil kesepakatan antara kedua belah pihak.

Bagi Indonesia, ia mengatakan telah memperoleh kepastian sejumlah komoditas yang akan dibebaskan dari pengenaan tarif resiprokal, di antaranya ialah kelapa sawit, kopi atau kakao, serta teh. Sedangkan dari AS meminta timbal balik dengan pembukaan akses untuk mendapatkan mineral kritis dari RI.


"AS memberikan pengecualian tarif untuk produk unggulan kita, seperti sawit, kopi, teh, sedangkan AS mengharapkan dapat akses ke critical mineral," tegas Airlangga saat konferensi pers secara langsung dari Washington, Selasa (23/12/2025).

Menurut Airlangga, perundingan lanjutan yang telah ia laksanakan dengan Ambassador United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer berjalan sangat baik dan menghasilkan keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Seusai pertemuan hari ini, AS dan Indonesia menyepakati tenggat waktu penandatangan perjanjian tarif dagang pada akhir Januari 2026, dan langsung ditandantangani pemimpin kedua negara, yakni Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump.

"Sehingga akhir Januari bisa dilakukan penandatanganan dokumen oleh Presiden Prabowo dan Presiden Trump dengan demikian membuka akses pasar kedua negara," paparnya.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dinamika Utang RI: Utang Dolar Naik, Yuan China Menyusut!