Harga Saham Bergerak Tak Karuan, BEI Pelototi 3 Emiten Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas tiga saham sekaligus mulai Senin, (22/12/2025). Emiten tersebut dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Ketiga saham itu antara lain PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) dan PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham ketiga emiten tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.
Informasi terakhir mengenai DGWG yang merupakan emiten pupuk ini adalah informasi tanggal 8 Desember 2025 yang
dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham DGWG tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.
Mengutip data pasar, saham DGWG bergerak naik 1,09% di harga Rp372 per saham pada perdagangan kemarin. Di sisi lain, saham DGWG turun 5.10% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 30.07%.
Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sama halnya dengan DGWG, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham LRNA karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal LRNA tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 5 Desember 2025 perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Selama perdagangan kemarin, saham emiten bus Lorena ini naik 25% di level Rp300 Adapun saham LRNA terpantau naik 65.75% dalam periode bulanan, dan telah naik 77.51% selama year to date (YTD).
Di sisi lain, perusahaan ITMA juga dipelototi BEI akibat transaksinya yang tidak wajar. Padahal, sebelumnya, perseroan telah mempublikasikan perubahan struktur pemegang saham pada 22 Desember 2025.
Sepanjang perdagangan kemarin, ITMA bergerak naik 13% di level Rp2.130 per saham. Adapun sebulan ke belakang sahamnya telah naik 46.90% dan secara year to date naik 159.76%.
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]