MARKET DATA

IHSG Turun 0,11% ke 8,677 Usai BI Putuskan Tahan Suku Bunga

Redaksi,  CNBC Indonesia
17 December 2025 16:47
Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pergerakan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 9,12 poin atau 0,11% ke level 8.677,34 pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (17/12/2025). Sebelumnya IHSG bergerak di zona hijau pada sesi pertama dan baru berbalik arah jelang Rapat Dewan Gubernur BI yang memutuskan menahan suku bunga acuan RI tetap di 4,75%.

Sebanyak 379 saham menguat, 284 turun, dan 140 belum bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 37,75 triliun, melibatkan 54,60 miliar saham dalam 2,72 juta kali transaksi. Diketahui nyaris setengah transaksi Bursa hari ini terjadi di pasar negosiasi, dengan transaksi sebesar Rp 14,01 triliun di saham MDIY, Rp 1,45 triliun di saham CBDK, Rp 719 miliar di saham CARE dan Rp 474 miliar di saham emiten bank digital yang baru IPO dan perdana melantai hari SUPA.



Kapitalisasi pasar pun kembali nyaris menyentuh Rp 16.000 triliun.

Mayoritas sektor perdagangan hari ini bergerak di zona hijau dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor teknologi, industri dan kesehatan. Sementara itu sektor konsumer non-primer, barang baku dan utilitas yang mengalami koreksi paling dalam hari ini.

Emiten perbankan BUMN Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG. Saham BBRI melesat 1,63% hari ini ke Rp 3.750 per saham usai mengumumkan pembagian dividen interim, yang mana nilai nominalnya mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Saham BBRI berkontribusi atas kenaikan 9,88 indeks poin.

Sedangkan itu, emiten holding grup bisnis Prajogo Pangestu, Barito Pacific (BRPT), menjadi pemberat utama kinerja IHSG hari ini. Saham BRPT turun 3,57% ke Rp 3.510 per saham dan menyeret penurunan 7,8 indeks poin.

Sejumlah emiten lain yang ikut menjadi beban bagi kinerja IHS hari ini termasuk EMTK, BBCA, GOTO dan CUAN.

Adapun pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang bergerak pada hari ini. Sentimen terbesar datang dari keputusan BI yang memutuskan menahan suku bunga acuandi di level 4,75% pada Desember 2025.

Sementara itu, suku bunga deposit facility tetap bertahan di 3,75% dan suku bunga lending facility di 5,5%.

"Keputusan ini konsisten menjaga rupiah di tengah ketidakpastian global dengan memperkuat efektivitas transmisi moneter dan makroprudensial untuk jaga stabilitas dan dorong ekonomi ke depan," tegas Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil RDG BI periode Desember 2025, Rabu (17/12/2025).

Sorotan utama lainnya tertuju pada data penjualan ritel China yang anjlok, hanya tumbuh 1,3%, jauh di bawah ekspektasi pasar.

Angka ini menjadi sinyal merah bahwa permintaan domestik di negara mitra dagang utama Indonesia tersebut sedang terpuruk parah.

Bagi Indonesia, kondisi ini membawa risiko penurunan permintaan komoditas ekspor unggulan seperti batu bara dan nikel, yang dapat menekan neraca transaksi berjalan di penghujung tahun.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Net Sell Jumbo Rp1,1 T, Asing Jual Saham Ini Setelah BI Rate Turun


Most Popular
Features