Bos BEI Terbang Langsung ke AS Buat Nego MSCI, Ini Hasilnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah berkomunikasi langsung dengan penyedia indeks MSCI terkait negosiasi aturan free float.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya memanfaatkan waktu yang diberikan MSCI untuk memberikan concern hingga akhir Desember.
"Minggu lalu Direktur Utama BEI Iman Rachman ke New York ketemu dengan pimpinan MSCI. Diskusinya cukup konstruktif. Tetapi, sekali lagi kembali kita tetap menghormati independensi dari index provider," kata Jeffrey kepada wartawan di Rabu, (17/12/2025).
Selain bertemu langsung, bursa juga sudah mengirimkan surat kepada MSCI. Penyampaian aspirasi ini sesuai dengan pendapat asosiasi dan pelaku pasar.
"Concern kita tetap sama. Pertama, kita menghormati kewenangan dari index provider, ya. Tetapi, sekali lagi kita juga minta supaya apapun metodologi yang akan diterapkan oleh index provider itu, itu berlaku universal, artinya diterapkan juga di seluruh negara lain dan juga non-diskriminatif," ungkap dia.
Dalam komunikasi tersebut, BEI juga ingin memahami concern utama MSCI, khususnya terkait data free float. BEI menjelaskan Indonesia justru telah menerapkan kriteria free float yang lebih ketat dibandingkan sejumlah bursa lain.
Di Indonesia, kepemilikan di atas 5% oleh satu pihak sudah tidak diperhitungkan sebagai free float. Sementara itu, di beberapa bursa lain, kepemilikan di atas 10% masih dapat dihitung sebagai free float.
Meski demikian, BEI tetap membuka ruang dialog untuk memahami ekspektasi MSCI lebih lanjut. Jika diperlukan peningkatan kemudahan akses data atau transparansi, BEI menyatakan siap menyediakan data yang dibutuhkan.
Jeffrey juga menyampaikan MSCI tidak selalu memberikan feedback langsung atas masukan yang disampaikan. Namun, dalam kasus sebelumnya terkait rencana pengecualian saham yang masuk Full Call Auction (FCA), MSCI akhirnya menyesuaikan kebijakan dari satu tahun menjadi tiga bulan.
(fsd/fsd)