MARKET DATA

Disorot Prabowo Soal Banjir, Intip Kinerja Toba Pulp Lestari (INRU)

Tim Redaksi,  CNBC Indonesia
17 December 2025 13:06
Seorang korban berjalan di antara batang-batang pohon yang terdampar di sebuah masjid di daerah yang terdampak banjir bandang mematikan setelah hujan deras di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, provinsi Aceh, Indonesia, 6 Desember 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)
Foto: Seorang korban berjalan di antara batang-batang pohon yang terdampar di sebuah masjid di daerah yang terdampak banjir bandang mematikan setelah hujan deras di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, provinsi Aceh, Indonesia, 6 Desember 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) tengah menjadi sorotan. Setelah disebut-sebut menjadi penyebab bencana banjir dan longsor di Sumatra, Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk memeriksa perusahaan tersebut. 

"Pak Presiden secara khusus memerintahkan kepada saya untuk melakukan audit dan evaluasi total terhadap Toba Pulp Lestari ini," katanya di Istana Negara, Senin (15/12/2025).

Dia mengatakan dalam waktu dekat akan menugaskan Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki untuk menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo. "Nanti Insya Allah sekali lagi apabila ada hasilnya, akan saya umumkan kembali kepada publik, apakah kita akan kita cabut atau kita lakukan rasionalisasi terhadap PBPH [Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan] yang mereka kuasai beberapa tahun belakang ini," katanya.

Sebelumnya, Toba Pulp Lestari telah buka suara terkait tudingan sebagai penyebab bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra. Perseroan membantah tuduhan tersebut dan menyatakan seluruh kegiatan operasionalnya telah sesuai dengan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari.

INRU menjelaskan seluruh kegiatan hutan tanaman industri (HTI) telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga.

Dari total areal 167.912 hektare, hanya sekitar 46.000 hektare yang dikembangkan sebagai tanaman eucalyptus, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi.

"Perseroan menghormati penyampaian aspirasi publik, namun mengharapkan informasi yang disampaikan didasarkan pada data yang akurat dan dapat diverifikasi. Perseroan tetap membuka ruang dialog konstruktif untuk memastikan keberlanjutan yang adil dan bertanggung jawab di areal PBPH," sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa, (2/12/2025).

Sementara itu, mengutip laporan keuangan per September 2025, kinerja keuangan INRU tengah dalam tekanan. Rugi bersih perusahaan naik tinggi dibandingkan September 2024, dari US$ 2,12 juta menjadi US$ 12,09 juta.

Hal tersebut utamanya disebabkan oleh penjualan bersih perusahaan yang anjlok 28,69% secara tahunan, menjadi US$ 59,67 juta.

Perusahaan juga mencatat kenaikan beban lain-lain sebesar 73,07% yoy menjadi US$ 7,76 juta. Hal tersebut seiring dengan kenaikan imbalan yang diberikan perusahaan kepada komisaris dan direksi. 

Per 30 September 2025, imbalan kepada komisaris dan direksi senilai US$ 632.000 atau Rp 10,55 miliar, naik 19,92% yoy. Tercatat perusahaan memiliki empat komisaris dan lima direksi. 

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Bencana Banjir Aceh, 72% Operasional BSI Normal Kembali


Most Popular
Features