Bos BRI Bicara Soal Kinerja Saham, Ini Pesan Buat Investor
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akhirnya buka suara terkait pergerakan harga saham perbankan yang belakangan menjadi sorotan investor.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi menegaskan bahwa fluktuasi harga saham merupakan bagian dari dinamika pasar yang perlu disikapi dengan strategi investasi jangka menengah hingga panjang.
"Jadilah investor yang medium term atau long term gitu, keep stoknya terus share-nya, kalau membeli lagi lebih banyak gitu," ujarnya dalam acara Launching BRI Corporate Rebranding di Menara BRIlian Jakarta, Selasa (16/12).
Menurutnya, investor diimbau untuk tetap tenang dan tidak terjebak pada pola jual-beli jangka pendek. Ia menyarankan agar pemegang saham bersabar setidaknya dalam kurun waktu dua tahun ke depan serta mempertahankan kepemilikan saham sebagai bagian dari strategi jangka menengah dan panjang.
Ia menambahkan, perseroan saat ini tengah berada dalam fase transformasi yang telah berjalan sekitar tujuh bulan terakhir.
"Jangan dijual-beli, jual-beli, jual-beli terus disimpan aja selama sekian tahun ke depan. Saya rasa kita yakin kita sudah melakukan itu, sudah 7 bulan lagi sudah melakukan transformasi, kelihatan hasilnya sudah mulai ada, dan tentunya nanti tahun 2026-2027 itu akan lebih baik lagi," jelasnya.
Hasil awal dari transformasi tersebut, Hery menambahkan, lambat laun akan mulai terlihat dan diharapkan akan memberikan dampak yang lebih signifikan pada kinerja perusahaan dalam beberapa tahun mendatang.
Hery juga optimistis transformasi yang dijalankan akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan kinerja BRI ke depan, sehingga mampu mendorong pergerakan saham menjadi lebih solid seiring dengan perbaikan fundamental perusahaan.
"Dan harapannya PNI bisa take off dan larinya lebih kencang dibandingkan yang sebelumnya," pungkasnya.
(ayh/ayh)