MARKET DATA

JPMorgan Tokeninasi Reksadana, Koin Micin Bisa Buat Beli Saham?

Mentari Puspadini,  CNBC Indonesia
16 December 2025 18:30
JPMorgan Chase
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - JPMorgan Chase & Co. resmi meluncurkan reksa dana pasar uang berbasis token perdananya. Hal ini membuat sahamnya menguat 0,47% seiring pengumuman tersebut.

Melalui unit manajemen asetnya yang mengelola dana sekitar US$4 triliun, JPMorgan meluncurkan tokenized money-market fund yang memungkinkan investor memegang token digital sebagai representasi kepemilikan dana. Dalam bentuk token, aset seperti saham dan reksa dana dinilai dapat dipindahkan lebih efisien dan diperdagangkan kapan saja.

JPMorgan akan menyuntikkan modal awal sebesar US$100 juta ke dalam dana tersebut sebelum membukanya untuk investor eksternal pada Selasa waktu setempat. Langkah ini menandai uji coba awal sebelum produk tersebut ditawarkan lebih luas.

Dana tersebut diberi nama My OnChain Net Yield Fund atau MONY dan hanya terbuka bagi investor memenuhi kualifikasi tertentu. Kriterianya mencakup individu dengan aset investasi minimal US$5 juta serta institusi dengan dana kelolaan sedikitnya US$25 juta, dengan investasi awal minimum US$1 juta.

Dalam operasionalnya, JPMorgan akan menggunakan blockchain Ethereum untuk mencatat seluruh transaksi investor di dana MONY. Pencatatan berbasis blockchain ini diharapkan meningkatkan efisiensi serta transparansi transaksi.

Minat Wall Street terhadap tokenisasi meningkat tajam sejak disahkannya Genius Act awal tahun ini. Regulasi tersebut membentuk kerangka hukum bagi dolar berbasis token atau stablecoin dan memicu gelombang tokenisasi saham, obligasi, reksa dana, hingga aset riil.

"Kami melihat minat klien yang sangat besar terhadap tokenisasi," ujar Head of Global Liquidity J.P. Morgan Asset Management John Donohue, dikutip dari The Wall Street Journal, Selasa, (15/12/2025).

Ia menegaskan JPMorgan ingin menjadi pemimpin di segmen ini dengan menyediakan pilihan produk pasar uang di blockchain yang setara dengan produk tradisional.

Investor dapat membeli unit MONY melalui platform Morgan Money milik JPMorgan. Sebagai imbalannya, investor akan menerima token digital yang disimpan di dompet kripto masing-masing.

Seperti reksa dana pasar uang pada umumnya, MONY berinvestasi pada portofolio surat utang jangka pendek yang relatif aman dan biasanya memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan simpanan bank. Dana ini membayarkan bunga serta mengakumulasi dividen secara harian.

Investor dapat melakukan pembelian maupun penjualan kembali unit menggunakan uang tunai atau USDC, stablecoin yang diterbitkan oleh Circle Internet Group. Fleksibilitas ini membuka akses bagi investor yang ingin tetap berada sepenuhnya di ekosistem blockchain.

Reksa dana pasar uang yang telah populer sejak 1970-an kembali diminati dalam setahun terakhir. Total aset reksa dana pasar uang mencapai sekitar US$7,7 triliun, naik dari US$6,9 triliun pada awal 2025, sementara kapitalisasi pasar seluruh stablecoin telah melampaui US$300 miliar.

Bagi investor kripto, reksa dana pasar uang berbasis token menarik karena memungkinkan perolehan imbal hasil tanpa harus keluar dari blockchain. Skema ini menjawab persoalan lama ketika dana mengendap di stablecoin umumnya tidak memberikan bunga.

Dari sisi manajer investasi, tokenisasi dinilai dapat menekan biaya dan mempercepat proses penyelesaian transaksi. Sejumlah reksa dana pasar uang berbasis token bahkan telah diterima sebagai agunan di beberapa bursa kripto.

Langkah JPMorgan ini mengikuti jejak manajer aset besar lainnya, termasuk BlackRock yang mengelola reksa dana pasar uang berbasis token terbesar dengan dana kelolaan lebih dari US$1,8 miliar. Tren ini menunjukkan semakin kaburnya batas antara keuangan tradisional dan aset digital.

Pada Juli lalu, Goldman Sachs dan Bank of New York Mellon juga mengumumkan kerja sama penerbitan token digital yang mewakili kepemilikan reksa dana pasar uang dari sejumlah manajer investasi besar. Mitra tersebut mencakup BlackRock, Fidelity Investments, serta unit manajemen aset internal mereka.

Sebelumnya, JPMorgan juga telah melakukan tokenisasi reksa dana private equity melalui platform blockchain internalnya untuk nasabah private banking. Di sisi lain, perusahaan seperti Robinhood, Kraken, dan Gemini telah lebih dulu meluncurkan saham serta ETF berbasis token untuk investor non-AS.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bantu Skandal 1MDB, JP Morgan Chase Kena Denda Rp 5,36 Triliun


Most Popular
Features