Pasangan Ini Sepakat Donasikan Rp 173 T Harta Kekayaannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan miliarder asal Houston, Rich dan Nancy Kinder menjadi satu dari sekian konglomerat yang berencana untuk menyumbangkan 95% kekayaannya untuk amal. Adapun nilai kekayaannya mencapai US$11 miliar atau Rp183.5 triliun.
Pasangan ini mengatakan kepada stasiun berita ABC13 bahwa mereka berkomitmen menyumbangkan 95% dari estimasi kekayaan US$11 miliar kepada badan amal lokal. Sisanya, sekitar US$550 juta, akan diwariskan kepada anak-cucu mereka dengan harapan generasi berikutnya meneruskan semangat filantropi keluarga.
"Saya ingin cucu-cucu kami bangga kepada kami, dan saya yakin mereka bangga. Selain itu, memberi kembali kepada masyarakat adalah nilai yang harus diteruskan oleh keturunan kita," ungkap Nancy dikutip dari Yahoo Finance.
Rich dan Nancy Kinder dikenal sebagai filantropis besar yang fokus pada seni, penelitian medis, serta peningkatan kualitas hidup di Houston. Rich adalah salah satu pendiri Kinder Morgan, perusahaan infrastruktur energi raksasa Amerika Utara yang menempati peringkat 193 Fortune 500 tahun 2025.
Kinder Morgan memiliki lebih dari 30.000 mil jaringan pipa dan nilai pasar sekitar US$66 miliar. Sementara itu, Nancy Kinder menjabat sebagai presiden dan CEO Kinder Foundation, yayasan yang mereka dirikan pada 1997.
Melalui yayasan tersebut, pasangan Kinder telah menyalurkan lebih dari US$700 juta untuk ruang hijau, pendidikan, serta berbagai inisiatif kualitas hidup di Houston. Nancy juga memegang posisi penting di The Downtown Park Corp. dan menjadi presiden dewan penasihat di Kinder Institute for Urban Research, Rice University.
Kinders termasuk yang pertama menandatangani The Giving Pledge, kampanye filantropi global yang mendorong miliarder untuk menyumbangkan setidaknya separuh kekayaannya. Hingga kini, Kinder Foundation telah menyalurkan lebih dari US$890 juta sejak berdiri.
Yayasan tersebut belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Fortune. Meski semakin banyak miliarder menandatangani Giving Pledge, riset Institute for Policy Studies menunjukkan kekayaan mereka tetap tumbuh lebih cepat daripada tingkat donasinya.
Lembaga itu menilai perlu ada mekanisme untuk memastikan lebih banyak donasi sampai ke organisasi yang membutuhkan. "Jika para miliarder ini tidak memenuhi janji secara tepat waktu, langkah kebijakan mungkin dibutuhkan," tulis Bella DeVaan, direktur Charity Reform Initiative.
(fsd/fsd)