Masuk Daftar Terkaya Forbes, Sosok Ini Tak Terima & Jual Seluruh Saham

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
27 August 2025 09:35
Pendiri Patagonia Yvon Chouinard berbicara di atas panggung selama Inaugural Tribeca X: A Day of Conversations Celebrating the Intersection of Entertainment and Advertising (Getty Images for Tribeca X/Ben Gabbe)
Foto: Pendiri Patagonia Yvon Chouinard berbicara di atas panggung selama Inaugural Tribeca X: A Day of Conversations Celebrating the Intersection of Entertainment and Advertising (Getty Images for Tribeca X/Ben Gabbe)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pendiri merek fashion Patagonia, Yvon Chouinard, mengambil langkah bersejarah dengan menyerahkan seluruh kepemilikan perusahaannya untuk melawan krisis iklim pada 2022 lalu. Padahal, Miliarder berusia 83 tahun ini sempat menjadi salah satu miliarder terkaya versi Forbes.

Forbes memperkirakan kekayaan Chouinard mencapai US$1,2 miliar atau setara Rp 19,52 triliun sebelum ia melepas kendali atas perusahaannya. Kini, ia tidak lagi berstatus miliarder.

Melansir The Guardian, Rabu (27/8/2025), Patagonia menegaskan bahwa mulai saat ini "Bumi adalah satu-satunya pemegang saham kami". Seluruh laba perusahaan, tanpa batas waktu, akan diarahkan untuk misi menyelamatkan planet.

Chouinard bersama istri dan dua anaknya bekerja sama dengan tim pengacara untuk membentuk struktur hukum baru. Skema ini memungkinkan Patagonia tetap beroperasi sebagai perusahaan profit, namun hasilnya sepenuhnya dialihkan untuk kepentingan lingkungan.

Keluarga Chouinard menyumbangkan 2% saham beserta hak pengambilan keputusan kepada sebuah trust yang akan menjaga misi perusahaan. Sementara itu, 98% saham dialihkan ke organisasi nirlaba bernama Holdfast Collective yang akan menyalurkan seluruh dana untuk melawan krisis iklim dan melindungi keanekaragaman hayati.

Setiap tahun, keuntungan Patagonia setelah reinvestasi akan diberikan kepada Holdfast Collective. Struktur ini dibuat untuk mencegah penjualan perusahaan atau IPO yang bisa menggeser nilai-nilai dasarnya.

"Alih-alih 'go public', bisa dibilang kami 'go purpose'," ujar Chouinard.

Ia menegaskan bahwa kekayaan perusahaan akan digunakan untuk melindungi sumber kekayaan sejati, yaitu alam.

Ketua dewan Patagonia, Charles Conn, menulis dalam Fortune bahwa langkah ini membalik paradigma kapitalisme pemegang saham. Menurutnya, Patagonia membuktikan bahwa tujuan perusahaan tidak harus semata mengejar profit.

Sejak berdiri hampir 50 tahun lalu, Patagonia memang dikenal sebagai pelopor aktivisme lingkungan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan asal Ventura, California, ini bahkan memberikan fasilitas seperti penitipan anak di lokasi kerja hingga waktu libur sore di hari-hari dengan ombak bagus untuk berselancar.

Pada dekade 1980-an, Patagonia mulai mendonasikan 1% dari penjualannya untuk mendukung kelompok lingkungan. Program ini diformalkan pada 2001 dengan nama "1% for the Planet Scheme" dan hingga kini telah menghasilkan sumbangan senilai 140 juta dolar AS.

Patagonia juga menjadi salah satu perusahaan pertama yang meraih sertifikasi B-Corp, memenuhi standar sosial dan lingkungan tertentu. Baru-baru ini, perusahaan mengubah misi resminya menjadi: "Kami berbisnis untuk menyelamatkan planet rumah kita."

Chouinard, yang awalnya membuat peralatan panjat tebing dari logam dan hidup di dalam van saat mendaki, dikenal sebagai sosok eksentrik. Ia bahkan pernah mengaku marah saat masuk daftar miliarder Forbes karena tidak merasa dirinya hidup mewah seperti para taipan lain.

Keluarga Chouinard kini dianggap berada di garis depan dalam praktik filantropi modern. Menurut David Callahan, pendiri Inside Philanthropy, mereka jauh berbeda dari mayoritas miliarder yang biasanya hanya menyumbangkan sebagian kecil kekayaannya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Endress+Hauser Indonesia Beberkan Strategi Keberlanjutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular