MARKET DATA

Kabar Baik! Survei BI Ungkap Konsumsi Warga RI Membaik di November

Arrijal Rachman ,  CNBC Indonesia
10 December 2025 10:52
Sejumlah pengujung melintas di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pengujung melintas di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Konsumen Bank Indonesia pada November 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2025 yang berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 124,0, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 121,2.

"Meningkatnya keyakinan konsumen pada November 2025 ditopang oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 111,5 dan 136,6, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 109,1 dan 133,4," papar Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Selasa (8/12/2025).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, keyakinan konsumen pada November 2025 meningkat untuk seluruh kelompok, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran >Rp5 juta (130,6), diikuti oleh responden pengeluaran Rp4,1-5 juta (126,9).

Sementara itu, berdasarkan kelompok usia, IKK juga meningkat pada seluruh kelompok usia, dengan optimisme tertinggi pada kelompok usia 20-30 tahun sebesar 128,6. Secara spasial, IKK mengalami peningkatan di mayoritas kota yang disurvei, terutama di Manado, Mataram, dan Medan.

BI mencatat persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini meningkat, tecermin dari IKE November 2025 sebesar 111,5, lebih tinggi dibandingkan dengan 109,1 pada bulan sebelumnya.

Denny menjelaskan peningkatan IKE bersumber dari kenaikan seluruh komponen pembentuknya yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) yang tercatat masing-masing sebesar 121,5, 109,4, dan 103,7, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 117,1, 107,5, dan 102,6. Secara spasial, sebagian besar kota mencatatkan peningkatan IKE, terutama di Manado, Mataram, dan Medan.

Secara umum, menurut BI, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini tercatat meningkat. Berdasarkan pengeluaran seluruh kelompok mencatatkan peningkatan indeks, kecuali responden pengeluaran Rp3,1-4 juta yang mengalami penurunan indeks menjadi sebesar 109,5. Dari sisi usia, seluruh kelompok mengalami peningkatan dengan indeks tertinggi tercatat pada responden usia 20-30 tahun (125,9).

Selanjutnya, survei BI mengungkapkan secara umum persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini meningkat. Berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok pendidikan SMA (100,0) dan akademi/diploma (110,1) mengalami peningkatan indeks. Sementara itu, IKLK meningkat pada sebagian besar kelompok usia, meskipun kelompok usia di atas 51 tahun masih berada pada zona pesimis.

Dari sisi pengeluaran, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods pada seluruh kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, kecuali kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta mengalami penurunan indeks menjadi 103,0. Berdasarkan kelompok usia, IPDG meningkat pada seluruh kelompok, dengan indeks tertinggi terjadi pada kelompok usia 20-30 tahun sebesar 113,9.

Lebih lanjut, Denny mengungkapkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari IEK November 2025 sebesar 136,6, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 133,4.

"Kenaikan IEK November 2025 bersumber dari peningkatan seluruh komponen pembentuknya, yaitu Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP), Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK), dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU), yang tercatat masing-masing sebesar 140,6, 135,3, dan 133,8, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 138,4, 132,0, dan 129,6," papar Denny.

Secara spasial, kata Denny, mayoritas kota mengalami peningkatan IEK dengan kenaikan tertinggi di Manado, Medan, dan Bandar Lampung.

Persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan mengalami peningkatan pada seluruh kelompok pengeluaran dengan indeks tertinggi pada kelompok >Rp5 juta (143,9).

Survei BI mencatat berdasarkan kelompok usia, ekspektasi penghasilan meningkat pada mayoritas kelompok. Selanjutnya, prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang tercatat meningkat pada seluruh tingkat pendidikan dengan indeks tertinggi pada responden pascasarjana (143,4). Berdasarkan kelompok usia, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja tercatat meningkat pada seluruh kelompok usia, kecuali kelompok usia 31-40 tahun.

Kemudian, survei konsumen BI juga menemukan ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan tercatat meningkat pada seluruh kelompok pengeluaran.

"Peningkatan tertinggi tercatat pada kelompok pengeluaran Rp4,1-5 juta dengan indeks sebesar 140,3. Berdasarkan kelompok usia, indeks meningkat pada seluruh kelompok usia, kecuali kelompok usia 31-40 tahun," kata Denny.

Terakhir, pada November 2025, BI melihat rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio), proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio), dan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu masing-masing sebesar 74,6%, 11,0%, dan 14,4%.

Proporsi konsumsi terhadap pendapatan relatif stabil dipengaruhi oleh peningkatan proporsi konsumsi pada kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta dan >Rp5 juta yang diiringi penurunan pada kelompok pengeluaran Rp2,1-3 juta.

Sementara itu, proporsi konsumsi pada kelompok pengeluaran Rp1-2 juta relatif stabil sebesar 76,5%. Porsi pendapatan yang ditabung mengalami peningkatan pada kelompok pengeluaran Rp3,1-4 juta (14,3%) dan Rp4,1-5 juta (14,6%), sementara kelompok >Rp5 juta mengalami penurunan (15,9%).

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Rate Turun, Bunga Kredit Bank Masih Mencekik


Most Popular