Klaim Asuransi Jiwa Banjir Sumatra Diperkirakan Tembus Rp100 Miliar

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Senin, 08/12/2025 18:45 WIB
Foto: Pemandangan drone menunjukkan sebuah masjid dan sebuah pesantren di daerah yang terkena dampak banjir bandang mematikan setelah hujan lebat di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Indonesia, 6 Desember 2025. (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Jakarta, CNBC Indonesia — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mulai mengantisipasi lonjakan klaim dari bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon memperkirakan total klaim manfaat kematian yang harus dibayarkan industri dapat mencapai Rp50 miliar hingga Rp100 miliar, seiring banyaknya korban jiwa dalam bencana tersebut.

Budi mengungkapkan, nilai eksposur (exposure) uang pertanggungan asuransi jiwa di tiga provinsi itu mencapai triliunan rupiah. Meski demikian, hanya sebagian kecil pemegang polis yang terdampak langsung.

"Tidak semua pemegang polis terkena musibah. Dari estimasi jumlah korban meninggal, nilai klaim yang mungkin harus kita bayar berada di kisaran Rp50 miliar sampai Rp100 miliar," ujar Budi dalam konferensi pers AAJI di Jakarta, Senin (8/12/2025).


AAJI juga telah mengeluarkan surat edaran dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan proses klaim berjalan lancar. Ada dua imbauan utama bagi perusahaan asuransi jiwa.

Pertama, perusahaan diminta proaktif menghubungi pemegang polis di wilayah terdampak melalui kantor pemasaran setempat. Budi menyebut sejumlah perusahaan sudah berupaya melakukan tracing nasabah dan pegawai, meski akses komunikasi masih terkendala di beberapa titik.

Kedua, industri diminta mempermudah persyaratan dokumen klaim, mengingat banyak dokumen nasabah kemungkinan hilang atau rusak akibat bencana.

"Biasanya, untuk klaim dibutuhkan dokumen lengkap ABCDE. Namun dalam kondisi bencana sebesar ini, kalau ada dokumen yang hilang harus tetap ada solusi bagi pemegang polis," kata Budi.

Sementara itu, pemerintah membutuhkan anggaran lebih dari Rp51,81 triliun untuk memulihkan kerusakan akibat banjir dan longsor besar yang melanda tiga provinsi di Sumatra.

Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat melaporkan perkembangan terkini penanganan bencana kepada Presiden Prabowo Subianto.

Bila dirinci, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, hasil koordinasi dengan Kementerian PUPR menunjukkan bahwa pemulihan kondisi Aceh ke situasi semula membutuhkan anggaran sekitar Rp25,41 triliun.

Lalu untuk wilayah Sumatra Utara, estimasi kebutuhan anggarannya mencapai Rp12,88 triliun dan Sumatra Barat butuh Rp13,52 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi Asuransi Genjot Profit Hadapi Lonjakan Inflasi Medis