Emiten Sawit Peter Sondakh (BWPT) Terbitkan Obligasi Rp400 Miliar

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Senin, 08/12/2025 15:20 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten kelapa sawit PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) berencana melakukan penghimpunan dana sebesar Rp210 miliar melalui obligasi berkelanjutan Eagle High Plantations Tahap III Tahun 2025.

Penerbitan itu termasuk dalam penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I Eagle High Plantations dengan total Rp400 miliar.

Mengutip prospektus, penerbitan obligasi berkelanjutan BWPT tahap III ini terdiri dari dua seri, antara lain seri A dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp46,91 miliar dengan tingkat bunga 9,75%, dan seri B sebesar Rp125 miliar dengan tingkat bunga 11%.


Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 6 April 2026, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing adalah pada tanggal 16 Januari 2027 untuk Obligasi Seri A dan 6 Januari 2029 untuk Obligasi Seri B.

Sisa dari Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp38,08 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Bila jumlah dalam penjaminan kesanggupan terbaik tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka atas sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban BWPT untuk menerbitkan Obligasi tersebut.

Emiten milik Peter Sondakh ini menunjuk PT KB Valbury Sekuritas dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi dan sukuk mudharabah.

Sementara itu, PT Aldicitra Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin obligasi dan sukuk mudharabah. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) alias BJB bertindak sebagai wali amanat.

Adapun penawaran umum obligasi tahap III ini akan berlangsung pada 22 hingga 30 Desember 2025. Tanggal penjatahan jatuh pada tanggal 2 Januari 2025.

Dana yang terhimpun, usai dikurangi biaya-biaya emisi, akan dialokasikan sekitar Rp180 miliar untuk setoran modal pada entitas anak BWPT, yang mana akan digunakan untuk pembayaran seluruh pokok utang bank.

Sisanya akan digunakan BWPT untuk modal kerja antara lain pembelian persediaan seperti tandan buah segar dan minyak kelapa sawit, biaya pemeliharaan tanaman, serta biaya overhead.

Sementara dana dari penawaran sukuk mudharabah setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp100 miliar untuk kegiatan usaha BWPT, menggantikan dana yang bersuber dari fasilitas pinjaman lembaga keuangan non bank. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Pantau Gejolak AS - Kebijakan Prabowo, Apa Efeknya?