Airlangga & Menag Merapat ke Kantor Danantara, Ada Apa?

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Jumat, 05/12/2025 16:27 WIB
Foto: CEO Danatara sekaligus Menteri Investasi Rosan Roeslani bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazrou di Hotel Langham, Rabu (19/11/2025). (CNBC Indonesia/Tommy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi kantor Wisma Danantara Indonesia pada Jumat (5/12/2025).

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Airlangga sudah berada di gedung sejak sekitar pukul 15.15 WIB. Airlangga memang dijadwalkan untuk menghadiri Rapat Dewan Pengawas Danantara.


Terlihat mobil RI 23 terparkir di depan lobby utara gedung Wisma Danantara Indonesia. Seperti yang diketahui, mobil RI 23 adalah Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Pada pukul 15.55, dari pantauan CNBC Indonesia, Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani terlihat tiba di kantor Wisma Danantara Indonesia.

Besar kemungkinan, pertemuan ini membahas mengenai rencana pembangunan Kampung Haji di Saudi Arabia.

Sebelumnya, Rosan bercerita terkait asal mula tercetusnya rencana pembangunan proyek kampung haji di Makkah, Arab Saudi. Rosan mengungkapkan, rencana proyek kampung haji merupakan oleh-oleh saat dia mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto pada lawatan ke Arab Saudi di bulan Mei 2025 lalu. Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memiliki Kampung Haji di Makkah pada pangeran Muhammad Bin Salman.

"Itu siang hari, kemudian malam harinya kita diundang makan. Disitu Crown Prince-nya atau pangerannya menyampaikan, oke boleh kita akan berikan," ujarnya saat ditemui di Park Hyatt Jakarta, Selasa (2/12).

Namun, dalam melaksanakan rencana tersebut, Arab Saudi perlu mengubah regulasi negaranya. "Juli akhir undang-undangnya dirubah, jadi institusi asing itu boleh memiliki tanah di Makkah or Medina, hak milik, boleh memiliki. Yang dimana undang-undang ini berlakunya Januari, Januari 2026," ungkapnya.

Selanjutnya, untuk proses selanjutnya, pemerintah bertemu dengan otoritas Arab Saudi, yaitu Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC). Namun, dalam pemanfaatan lahan disana ternyata bukan hanya untuk Indonesia, melainkan ada sejumlah negara-negara lain yang berminat dan memiliki niat yang sama.

"Ternyata kita bukan datang beli, kita disuruh bidding, disuruh tender. Dikasihlah 8 plot oleh mereka. Kita lihatlah, dan waktu itu hanya satu setengah bulan. Kita lihat, dari 8 plot itu kita pilih yang nomor 6. Ternyata nomor 6 plot, nomor 6 ini ternyata yang paling favorit," jelasnya.

Rosan mengaku beruntung pada pilihannya karena lahan di lokasi tersebut merupakan lahan cukup bagus karena tidak memerlukan pendanaan yang besar untuk meratakan bebatuan.

"Kenapa paling favorit? Karena itu lahannya udah relatif rata, flat, dan relatif agak kosong. Karena yang lain, tanahnya berbatu, untuk ngecahin batunya rata-rata 3-4 tahun. Yang pertama," imbuhnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BNI Emerald Market Outlook, Strategi Kelola Kekayaan-Investasi