Danantara: Penataan Skema Subisidi BBM-Listrik Ringankan Beban BUMN
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengatakan, langkah penataan pemberian subsidi dan kompensasi yang dilakukan di APBN 2025 dapat mendorong efisiensi arus kas bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Chief Executive Offic (CEO) Danantara Rosan Roslani mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Kementerian Keuangan terkait kompensasi dan subsidi telah berjalan baik. Hal in menyangkut beberapa sektor seperti subsidi listrik di PLN, subsidi BBM di Pertamina, dan subsidi pupuk di Pupuk Indonesia.
"Kerja sama dengan Kementerian Keuangan juga sangat-sangat baik. Karena pembayaran juga dari kompensasi dan subsidi itu sekarang sudah lebih sangat baik. Dan juga sangat membantu BUMN ini yang sudah memberikan subsidi dan kompensasi dari beberapa aplikasi-aplikasi yang memang harus kami laksanakan," kata Rosan ditemui di Gedng DPR, Jakarta, Kamis, (4/12/2025).
Lebih jauh, Rosan mengatakan, pihaknya bersama dengan Komisi XI DPR RI dan Kementerian Keuangan terus menggodok desain ulang terkait penyaluran subsidi untuk paruh pertama tahun 2026. Hal ini dilakukan agar subsidi dan kompensasi itu lebih adil, lebih tepat sasaran.
"Dan bagaimana kalau dari BUMN ini kita lebih mengefisienkan di pihak BUMN sendiri. Contohnya kami sudah mulai lakukan di pupuk. Contohnya yang tadinya kompensasinya itu dalam bentuk cost plus, ya. Sekarang kita sesuai dengan harga market. Sehingga ini memberikan inisiatif kita untuk lebih efisien," terangnya mencontohkan.
Perubahan ini dilakukan sehingga tidak mengurangi hak-hak dari masyarakat yang berhak dan membutuhkan. Tapi di saat bersamaan, kompensasi juga bisa ikut turun dan lebih efisien.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, desain baru pemberian subsidi itu akan berupa pengetatan penyaluran supaya tak lagi salah sasaran, seperti masih dinikmati oleh masyarakat golongan kaya. Orang kaya ini tergolong masuk ke dalam desil 8, 9, dan 10 di data sosial dan ekonomi pemerintah.
"Yang kaya sekali mungkin desil 8, 9, 10 subsidi akan dikurangin secara signifikan. Kalau perlu uangnya kita balikin ke yang desil 1, 2, 3, 4 yang lebih miskin gitu. Itu kira-kira utamanya itu dan itu perlu desain macam-macam karena terlibatkan BUMN-BUMN Danantara," kata Purbaya.
Purbaya menegaskan, perbaikan skema subsidi energi ini akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Meski tampak panjang rentang waktunya, ia memastikan selama proses pelaksanaannya nanti akan tetap tepat sasaran dalam waktu singkat.
"Nanti ke depan akan kita lihat gimana perbaikannya. Kita kesimpulkan sih tadi dalam 2 tahun ke depan kita akan redesign strategi subsidi sehingga betul-betul tetap sasaran," papar Purbaya.
(fsd/fsd)