BI Fast Tembus 4,5 Miliar Transaksi, Nasabah Sudah Hemat Rp18 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan, layanan transfer Bank Indonesia Fast Payment alias BI Fast makin marak digunakan oleh masyarakat, karena efisiennya biaya transaksinya.
Sebelum adanya BI Fast, Destry menegaskan, layanan transaksi atau transfer uang di perbankan mencapai Rp 6.500, namun kini hanya menjadi Rp 2.500 per transaksi (tarif Real Time Online/RTO).
Dengan adanya efisiensi biaya transaksi itu, Destry mengungkapkan nilai transaksi kini sudah mencapai 4,5 miliar sejak BI Fast resmi membuka layanan pada 2021 silam.
"Sekarang kalau kita lihat sejak berdiri ada 4,5 miliar transaksi. Kalau dihitung penghematan (nasabah) mencapai Rp 18 triliun," ucap Destry dalam acara CNBC Indonesia Financial Forum, Rabu (3/12/2025).
Karena pemanfaatan layanannya yang begitu besar, BI tak segan memperkirakan volume transaksi BI Fast akan mencapai 13 miliar pada 2030, dengan nilai penghematan transaksi sejak 2021 hingga saat itu mencapai Rp 22 triliun.
"2030 kami perkirakan transaksi BI Fast menjadi 13 miliar transaksi. Kalau dihitung penghematan (nasabah) BI Fast Rp 22 triliun," paparnya.
(arj/haa)