Capai Pertumbuhan Berkelanjutan, Telkom Optimalkan Prinsip ESG
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengukuhkan transformasinya menjadi National Sustainability Platform, yang memperkuat fondasi ekosistem digital nasional. Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) diterapkan secara konsisten, yang menjadi kerangka strategis dalam menciptakan nilai jangka panjang, menjaga kepercayaan public, serta berkontribusi dalam agenda pembangunan nasional.
Telkom juga memastikan setiap langkah transformasi terarah untuk menciptakan shared value bagi seluruh pelanggan, pemangku kepentingan, dan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini menuturkan,penerapan prinsip ESG menjadi salah satu fokus utama bagi perusahaan untuk menjaga praktik bisnis yang berkelanjutan, transparan, dan bertanggung jawab. Terbaru, pada Agustus 2025, Telkom berhasil meraih sertifikasi internasional ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018 dari British Standards Institution (BSI).
"Hal ini menandai keseriusan Telkom dalam fokus pada peningkatan efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengurangan emisi karbon secara berkelanjutan," ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/11/2025).
Di samping itu, ISO 45001 juga menegaskan dedikasi Telkom dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, meminimalkan risiko operasional, serta melindungi kesejahteraan karyawan. Kedua sertifikasi ini memperkuat strategi ESG Telkom yang terintegrasi, mencerminkan tata kelola yang disiplin, keunggulan operasional, serta kinerja keberlanjutan jangka panjang.
Asal tahu saja, Telkom Indonesia memiliki dua pilar utama guna mendukung ekosistem digital nasional, yakni Digital Connectivity, dan Digital Platform & Ecosystem Services. Digital Connectivity menjadi pilar utama dalam mendorong inklusi digital nasional. Melalui infrastruktur jaringan backbone serat optik, layanan mobile broadband, dan satelit yang dimiliki, Telkom berkomitmen memastikan ketersediaan akses konektivitas yang merata di seluruh Indonesia hingga ke daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).
Selanjutnya, Telkom memiliki pilar kedua yaitu Digital Platform & Ecosystem Services. Pilar ini hadir sebagai bagian dari transformasi Telkom dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Lewat penyediaan layanan data center, cloud, big data, AI, dan cybersecurity, Telkom berupaya untuk memenuhi kebutuhan industri sektor publik, maupun pelaku bisnis dengan tetap menerapkan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik.
Dengan mengedepankan prinsip ESG, Telkom juga menghadirkan ekosistem digital yang terintegrasi bagi berbagai sektor. Contohnya melalui PaDi UMKM yang mempertemukan UMKM dengan pelanggan BUMN, telemedicine yang memperluas akses layanan kesehatan, digitalisasi pendidikan, hingga layanan digital lifestyle yang mendorong gaya hidup positif dan produktivitas.
Implementasi ESG diharapkan dapat menciptakan shared value bagi seluruh pelanggan, pemangku kepentingan, dan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Selaras dengan tujuan pencapaian Net Zero Emission Scope 1 & 2 pada 2030, Telkom terus menerapkan prinsip keberlanjutan dalam membangun infrastruktur green data center, BTS ramah lingkungan, hingga modernisasi jaringan dengan prinsip efisiensi energi dan circular economy.
Sedangkan melalui program GoZero%, Telkom turut berfokus pada program pelestarian lingkungan yang mencakup konservasi hutan, rehabilitasi ekosistem laut, penanaman mangrove, dan pengelolaan limbah kabel optik.
Dari sisi sosial, Telkom mendorong transformasi digital yang inklusif lewat literasi digital, pemberdayaan UMKM, hingga layanan ramah disabilitas, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesempatan dan peluang yang sama dalam memperoleh akses digital.
Dalam mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, diperlukan komitmen yang kuat dari berbagai aspek dan kolaborasi lintas sektor. Dengan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, pelanggan, dan pemangku kepentingan, Telkom senantiasa berkomitmen untuk terus melakukan inovasi yang terarah dan beretika demi kedaulatan nasional yang berorientasi pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Lebih jauh, salah satu contoh praktik prinsip ESG yang dilakukan Telkom yakni melalui penyelenggaraan Kick Off Program Pengelolaan Sampah dalam rangkaian acara Tenant Day yang digelar oleh Telkom Landmark Tower (TLT) pada 25 September 2025 lalu. Fasilitas tersebut akan menjadi sarana awal penerapan sistem pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu di kawasan The Telkom Hub yang merupakan pusat operasional Telkom bersama berbagai tenant lainnya.
Harapannya, seluruh tenant di The Telkom Hub dapat berperan aktif dalam mengelola sampah. Kunci sukses dalam pengelolaan sampah ada pada perubahan pola pikir (mindset), dari sebelumnya hanya membuang sampah kemudian menjadi memilih dan mengolah dengan bijak. Untuk itu, dibutuhkan pola pikir yang berkembang dari seluruh insan TelkomGroup agar budaya keberlanjutan dapat terinternalisasi.
Dengan demikian, langkah ini termasuk dalam bagian dari kontribusi Telkom dalam mendukung target ESG serta Sustainable Development Goals (SDGs), terutama terkait pengelolaan sampah.
Lantas, sejumlah pencapaian turut diraih Telkom berkat komitmennya terhadap ESG. Sebagai contoh, pada 2024 lalu Telkom meraih sejumlah Sustainability Rating dari berbagai lembaga, seperti Sustainalytics dengan skor risiko ESG membaik menjadi 25,6 (Medium Risk), skor A dengan predikat "Baik" dari lembaga rating MSCI, dan skor 91,23 dengan predikat "Sangat Baik" dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
(dpu/dpu)