IHSG Ditutup Turun 0,37% Hari Ini, Saham Bank Jumbo Kompak Jadi Beban

mkh, CNBC Indonesia
Jumat, 28/11/2025 16:55 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah akhir pekan ini, Jumat (28/11/2025). Indeks ditutup turun 31,64 poin atau 0,37% ke level 8.514,22.

Kendati demikian sepanjang pekan ini, IHSG menguat 0,6%. IHSG dua kali parkir di zona hijau dan tiga kali terperosok di akhir perdagangan. 

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 389 saham turun, 293 naik, dan 274 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 15,95 triliun, melibatkan 34,11 miliar saham dalam 2,02 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar terkikis menjadi Rp 15.624 triliun. 


Berdasarkan nilai transaksi, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bumi Resources (BUMI), dan Bangun Kosambi Sukses (CBDK) menjadi saham-saham yang mencatat nilai transaksi terbesar. 

BBRI pada akhir perdagangan mengalami koreksi 1,6%, BUMI terapresiasi 0,83% dan CBDK 12,19%. 

Mengutip Refinitiv, teknologi, bahan baku, dan finansial menjadi sektor yang turun paling dalam, yakni masing-masing 1,92%, 0,92%, dan 0,91%. 

Sektor teknologi merosot ke zona merah seiring tekanan di saham DCI Indonesia (DCII) yang anjlok 6,15% ke level 236.500. DCII menyeret IHSG sebesar -16,11 indeks poin. 

Lalu Amman Mineral Internasional (AMMN) yang turun 5,04% berkontribusi -11,19 indeks poin terhadap pelemahan IHSG. 

Selain itu saham bank jumbo juga masih menjadi pemberat IHSG pada perdagangan hari ini. BBRI mencatat bobot -9,86 indeks poin. Bank Central Asia (BBCA) -4,71 indeks poin, Bank Negara Indonesia (BBNI) -3,08 indeks poin, dan Bank Mandiri (BMRI) -2,5 indeks poin. 

Sementara itu, saham-saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, Aguan, hingga keluarga Widjaja berkinerja baik tetapi belum cukup kuat untuk menopang IHSG di zona hijau. 

Adapun mayoritas bursa di kawasan Asia juga berakhir di zona merah. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,17% ke level 50.253,91, sementara Topix yang lebih luas menguat 0,29% dan berakhir di 3.378,44. 

Kospi Korea Selatan turun 1,51% dan ditutup di 3.926,59, sedangkan Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil naik 3,71% dan berakhir di 912,67.

Enchem, produsen material baterai yang terdaftar di Kosdaq, melonjak lebih dari 16% setelah media Korea Selatan melaporkan bahwa perusahaan tersebut memenangkan pesanan dari pembuat baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Limited (CATL).

LG Energy Solution tergelincir lebih dari 6,8%, menjadikannya saham dengan penurunan terbesar di Kospi setelah perusahaan induknya, LG Chem, mengatakan akan memangkas kepemilikannya menjadi sekitar 70% dari level saat ini yang hampir 80%, demi meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah tipis dan ditutup di 8.614,1.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,34% dan berakhir di 25.858,89, sementara CSI 300 China daratan naik 0,25% ke 4.526,67.

Saham pengembang properti China Vanke naik 1,12% di Hong Kong setelah sebelumnya jatuh ke rekor terendah.

Di India, Nifty 50 bergerak mendatar, dan indeks BSE Sensex naik 0,1%.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Jajaki Demutualisasi BEI