MARKET DATA

Ratu Belanda Maxima Ingatkan Hal Paling Sulit Siapkan Dana Pensiun

Zefanya Aprilia,  CNBC Indonesia
27 November 2025 18:15
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) yang juga Ratu Belanda Maxima (kiri) didampingi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan paparan dalam acara National Financial Health Event di Gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) yang juga Ratu Belanda Maxima (kiri) didampingi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan paparan dalam acara National Financial Health Event di Gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (27/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia — Ratu Belanda Maxima mengingatkan pentingnya mempersiapkan dana pensiun (dapen) sebagai perencanaan jangka panjang. Menurut sang ratu, menyiapkan dapen harus menjadi standar dalam kehidupan masyarakat.

"Tahukah Anda, perencanaan jangka panjang itu sangat penting, tetapi juga yang paling sulit, dan ketika Anda muda, Anda tidak pernah berpikir akan menjadi tua, bukan? Jadi, sangat penting bagi kita untuk menjadikannya sebagai standar dalam segala hal yang kita lakukan," ucapnya dalam National Financial Health Event yang digelar di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Kamis (27/11/2025).

Maxima menceritakan Belanda memiliki sistem yang disebut "tiga hari pensiun". Semua pemberi kerja dan perusahaan mensosialisasikan dapen kepada para karyawan dalam tiga hari setiap tahun.

Untuk diketahui, Ratu Belanda Maxima, selaku utusan khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Finansial, melakukan kunjungan ke Indonesia selama tiga hari.

Pada kunjungan hari kedua, Maxima menyambangi Kota Solo. Di sana, ia berbicara dengan banyak anak muda, dan dan ternyata banyak dari mereka yang merupakan generasi sandwich.

"Nah, ini akan menjadi masalah yang semakin besar. Jadi, orang-orang ini, kita perlu membantu mereka membuat perencanaan jangka panjang yang jauh lebih baik," pungkas Maxima.

Ratu menyebut regulator seperti Kementerian Keuangan dapat mengatur agar bank membantu masyarakat menabung untuk perencanaan jangka panjang. Sebab, Maxima menyebut jika masyarakat tidak punya tabungan darurat, sangat sulit untuk memiliki perencanaan jangka panjang.

"Jadi, sangat penting bagi kita untuk benar-benar memiliki tabungan darurat, dan selain itu, perencanaan jangka panjang," tuturnya.

Terpisah, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengakui bahwa tidak ada sektor jasa keuangan di negara-negara maju tanpa dukungan kuat dari industri dapen serta industri asuransi. Ia menyinggung perlunya inovasi pengembangan produk dapen agar bisa merambah kelompok masyarakat secara lebih luas.

"Kami akan mendukung, mendorong inovasi dalam aspek ini, karena ini menjadi salah satu bagian penting dalam financial health tadi itu. Bukan dilihat dari semata-mata pertumbuhan perkembangan industri ya. Tapi juga keseluruhan dari upaya untuk meningkatkan financial health," tutur Mahendra di Rumah Imam Bonjol Jalan Imam Bonjol 66 Jakarta, Kamis (27/11/2025).

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berapa Jumlah Tabungan Ideal Saat Umur 50 Tahun? Ini Kata Pakar


Most Popular