Pemegang Dolar AS Merapat! Ini Ramalan Bos BI Soal Rupiah
Jakarta, CNBC Indonesia — Rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Kamis (27/11/2025).
Merujuk data Refinitiv, rupiah berada di level Rp16.610/US$ atau terapresiasi sebesar 0,27% pada pembukaan, setelah pada perdagangan sebelumnya bergerak stagnan di level Rp16.655/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB terpantau melemah 0,11% ke posisi 99,486, melanjutkan pelemahan tipis 0,07% pada perdagangan kemarin.
Hingga pukul 13.00 WIB penguatan rupiah terpangkas menjadi 0,12% dan berada di level Rp 16.635/US$.
Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan, pergerakan kurs ke depan akan lebih stabil. Di dorong oleh stabilnya perekonomian domestik, meski dari sisi pasar keuangan global masih sangat penuh ketidakpastian.
"Rupiah akan stabil didukung imbal hasil, inflasi, dan prospek ekonomi," kata Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI, dikutip Kamis (27/11/2025).
Perry mengatakan, intervensi yang dilakukan pemerintah di antaranya di pasar luar negeri maupun domestik, baik itu spot maupun non delivery forward atau NDF.
Di sisi lain, ia menekankan, kebijakan kewajiban bagi eksportir untuk memarkirkan dolar hasil ekspor atau DHE SDA juga telah memperkuat pasokan dolar di dalam negeri selama ini.
"Ke depan BI menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi terukur di spot NDF onshore, offshore dan beli SBN," paparnya.
Adapun sepanjang tahun ini nilai tukar rupiah melemah 3,39% terhadap dolar AS. Pada awal tahun ini rupiah masih bertengger di level Rp 16.090.
(mkh/mkh)