IHSG Terkoreksi di Awal Sesi Usai Cetak Rekor ATH Kemarin

Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 25/11/2025 09:05 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (10/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan atau hanya menguat 0,59 poin atau naik 0,01% ke level 8.570,84 pagi ini, Selasa (25/11/2025).

Sebanyak 230 saham naik, 59 turun, dan 324 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 317,34 miliar, melibatkan 402,03 juta saham dalam 38.206 kali transaksi.

Sementara itu ini sesaat setelah pembukaan, IHSG langsung bergerak di zona merah dan memangkas penguatan signifikan yang dicatatkan kemarin. IHSG tercatat turun hingga 0,53% beberapa menit selang pasar buka.


Pada penutupan perdagangan Senin (24/11/2025) kemarin, IHSG mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) baru setelah ditutup naik 155,90 poin atau 1,85% ke level 8.570,25.

Sejumlah sentimen utama masih membayangi pergerakan IHSG hari ini, termasuk rebalancing Indeks MSCI yang tuntas dilaksanakan kemarin.

Kemarin, rebalancing MSCI Indonesia berhasil menjadi booster bagi IHSG ditengah sepinya data ekonomi Tanah Air yang rilis pada pekan ini. Efektifnya saham-saham MSCI Indonesia di periode November menjadi katalis terbaik yang akhirnya mendorong investor asing memborong saham-saham tersebut.

Selain itu, tanda-tanda aksi korporasi bola panas merger antara GoTo dengan Grab pun mulai menjadi pembicaraan para pelaku pasar usai pergantian kepemimpinan. Kenaikan saham GOTO pun ikut menjadi booster bagi sektor teknologi yang akhirnya mendorong laju IHSG.

Sementara itu, Pasar Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Selasa, setelah saham teknologi Wall Street rebound berkat reli saham induk Google dan harapan penurunan suku bunga The Fed.

Optimisme mengenai posisi Alphabet dalam persaingan AI dimulai minggu lalu setelah raksasa teknologi tersebut mengumumkan model AI terbarunya, Gemini 3. Sahamnya ditutup menguat 6,31% pada hari Senin. Saham terkait AI lainnya, seperti Broadcom dan Micron Technology juga melonjak.

Aksi ini melanjutkan rebound yang lebih luas yang dimulai pada hari Jumat, ketika kepala Federal Reserve New York membuka peluang untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember.

Baca:
Asing Diam-Diam Kompak Lego 10 Saham Ini Kala IHSG Cetak Rekor
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 naik 1,14% pada awal perdagangan, sementara indeks Topix naik 0,7%.

Saham-saham terkait AI termasuk di antara saham-saham dengan penguatan tertinggi di Nikkei 225, dengan pemasok peralatan pengujian semikonduktor, Advantest naik 4,8% dan produsen peralatan chip, Lasertec naik 2,75%. Tokyo Electron, yang menyediakan peralatan pembuatan chip penting untuk pabrik pengecoran yang memproduksi chip Nvidia, naik 2,39%.

Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 2,39%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 1,7%. Saham-saham unggulan di indeks, seperti SK Hynix dan Samsung Electronics
masing-masing naik 5% dan 4%.

ASX/S&P 200 Australia memangkas kenaikan di awal dan bertahan di posisi stagnan.

Kemudian, kontrak berjangka untuk Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi, diperdagangkan pada level 25.874, dibandingkan penutupan indeks sebelumnya di level 25.716,5.

Sementara itu tadi malam, tiga indeks utama Wall Street kompak melesat. S&P 500 naik 1,55% dan ditutup pada level 6.705,12, sementara Nasdaq Composite melonjak 2,69% dan ditutup pada level 22.872,01. Ini adalah hari terbaik indeks yang didominasi saham teknologi ini sejak 12 Mei, ketika naik 4,35%. Dow Jones Industrial Average naik 202,86 poin, atau 0,44%, dan berakhir pada level 46.448,27.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Skenario MI Hadapi Efek Panas China Vs Jepang - Gejolak Rupiah