Breaking News! Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$ 424,4 Miliar

Arrijal Rachman,  CNBC Indonesia
17 November 2025 10:56
Seorang Karyawan berdiri di depan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Seorang Karyawan berdiri di depan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Kuartal III-2025 atau sampai dengan September 2025 senilai US$ 424,4 miliar, turun dibanding catatan per Kuartal II-2025 yang sebesar US$ 432,3 miliar.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, ULN Indonesia pada periode itu terkontraksi 0,6% secara tahunan, jauh lebih rendah dari pertumbuhan ULN pada kuartal II-2025 yang sebesar 6,4% secara tahunan atau year on year (yoy).

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta," dikutip dari siaran pers BI, Senin (17/11/2025).

Kondisi ULN pada periode itu sebagian besar dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN pemerintah. Pada Kuartal III-2025, ULN pemerintah tercatat sebesar US$ 210,1 miliar atau tumbuh 2,9%. Lebih lambat dibanding pertumbuhan Kuartal II-2025 sebesar 10% yoy.

Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (23,1% dari total ULN Pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (20,7%), Jasa Pendidikan (17,0%), Konstruksi (10,7%), Transportasi dan Pergudangan (8,2%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (7,5%).

Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, untuk posisi ULN swasta tercatat sebesar US$ 191,3 miliar pada Kuartal III-2025, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Kuartal II-2025 sebesar US$ 193,9 miliar.

Secara tahunan, ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 0,2% (yoy) menjadi sebesar 1,9% (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi sebesar 3,0% (yoy) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi sebesar 1,7% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan & Penggalian, dengan pangsa mencapai sekitar 81% terhadap total ULN swasta.

Dengan catatan itu, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 29,5% pada Kuartal III-2025, dari 30,4% pada Kuartal II-2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,1% dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN," tulis BI dalam siaran pers ULN terbarunya.


(arj/arj)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News! BI Catat Cadangan Devisa RI US$152 Miliar per Juli 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular