Menkes Minta BPJS Kesehatan Tak Cover Orang Kaya, Ini Alasannya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan agar BPJS Kesehatan fokus mengurusi masyarakat kelas bawah. Sementara itu, untuk kelas atas alias orang kaya biar dibantu asuransi swasta.
"Supaya BPJS fokusnya ke yang di bawah aja, BPJS enggak usah cover yang kaya deh. Karena kelas satu biarin diambil swasta," kata Budi saat rapat dengar pendapat dengan komisi IX DPR RI di gedung parlemen, Jakarta pada Kamis (13/11/2025).
Adapun, perkataan Menkes ini berkaitan dalam upaya untuk kendali mutu dan biaya program JKN, khususnya dalam menstandarisasi fasilitas layanan rawat inap untuk kesetaraan akomodasi pasien lewat Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Dia pun menjelaskan bahwa keterlibatan asuransi swasta dalam JKN atau yang disebut combine benefit sudah disepakati dengan OJK.
"Itu sebabnya tadi pagi kita tanda tangan sama OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk combine benefit. Sudah di-approve juga oleh Komisi XI POJK mengenai kombinasi swasta dan BPJS. Karena selama ini kan nggak bisa nyambung tuh coordination benefit-nya," tutur Menkes.
Upaya tersebut untuk menjaga efisiensi kinerja BPJS yang seringkali mengalami defisit keuangan. Menurut data Kemenkes, defisit BPJS Kesehatan terjadi pada 2014,2015,2017, dan 2018. Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir keuangan BPJS mengalami negatif.
Pada 2023 keuangan BPJS Kesehatan mengalami defisit Rp7,2 triliun. Sementara pada 2024 defisit sebesar Rp9,8 triliun dan sembilan bulan pertama 2025 alami defisit Rp9,5 triliun. Oleh karena itu, dia melihat kondisi keuangan BPJS Kesehatan ini perlu ditopang dengan kenaikan iuran.
"Ini harus dikaji terus untuk menjaga sustainability dari kemampuan BPJS dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas kita bersama harus menjelaskan bahwa iuran sangat-sangat murah dan menguntungkan bagi kesehatan masyarakat," tuturnya.pendapatan iuran BPJS Kesehatan pernah lebih besar
(haa/haa)