Prabowo & Purbaya Turun Tangan Awasi Gubernur, DPR Ikut Teriak!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 12/11/2025 16:40 WIB
Foto: Ilustrasi/ Rupiah dan IHSG/ Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komisi XI DPR RI Mulyadi menyoroti perihal dana pemerintah daerah (pemda) mengendap di perbankan. Polemik perbedaan data simpanan pemda yang mengendap ini sempat membuat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi beberapa waktu lalu.

Mulyadi mengungkapkan dirinya miris melihat masalah ini karena telah menimbulkan kegaduhan yang luar biasa.


"Kemarin itu, diungkapkan Pak Menkeu terkait dengan dana-dana BPD yang mengendap dana-dana APBD yang mengendap saya kira harus di-cross check pak itu khusus Jawa Barat membuat kegaduhan yang luar biasa,"

Anggaran pusat dan daerah memiliki peran besar dalam mendorong perekonomian. Mulyadi menyoroti masih banyaknya warga, khususnya di daerah yang mengalami kesulitan sementara dalam catatan pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) ekonomi nasional tumbuh baik.

 

"Saya di WA mereka tidak bisa beli beras 3 hari. Saya miris. Apakah indikator-indikator yg bapak paparkan ini sebenarnya berbasisnya apa?," jelasnya.

Polemik soal dana Pemda ini ikut menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo memerintahkan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi untuk memeriksa penyerapan dan penggunaan anggaran yang ditransfer ke daerah jelang akhir tahun.

"Presiden menugaskan Menteri Sekretaris Negara untuk segera mengkoordinasikan serta memeriksa penyerapan anggaran dan penggunaan transfer ke daerah yang dikelola oleh para kepala daerah menjelang akhir tahun ini," tulis Sekretaris Presiden Teddy Indra Wijaya dalam unggahan resmi di akun Instagram @sekretariat.presiden, dikutip Rabu (12/11/2025).

Kepada para menterinya, Prabowo juga menegaskan setiap rupiah uang rakyat yang dialokasikan harus tepat sasaran dan harus digunakan sesuai periode waktu yang ditetapkan. Tak terkecuali dana di daerah, yang juga merupakan uang rakyat.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Sebelumnya, Purbaya telah menyurati kepala daerah terkait percepatan belanja daerah melalui surat nomor S-662/MK.08/2025 sejak 20 Oktober 2025. ia memperingatkan kepada para kepala daerah realisasi belanja dalam APBD 2025 secara total mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi belanja APBD tahun yang lalu.

Akibatnya, simpanan dana Pemda di perbankan sampai dengan kuartal III-2025 mengalami kenaikan. Ditambah dengan realisasi penyaluran transfer ke daerah (TKD) sudah senilai Rp 644,8 triliun atau 74% dari pagu. "Sejalan dengan realisasi TKD yang sudah cukup tinggi tersebut, kami mencatat realisasi belanja daerah dalam APBD 2025 secara total mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi belanja APBD tahun yang lalu, sehingga menyebabkan simpanan dana Pemda di perbankan sampai dengan Triwulan III 2025 mengalami kenaikan," kata Purbaya dikutip dari surat yang ditandatanganinya itu.

Ia pun meminta para kepala daerah untuk segera melakukan berbagai langkah-langkah percepatan belanja APBD untuk mendorong perekonomian nasional pada 2025 bisa lebih baik.

Sebagaimana diketahui, ekonomi pada kuartal III-2025 hanya tumbuh 5,04% secara tahunan atau year on year (yoy), melambat dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,12%.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BJTM Akan Terima Rp 10 T Dari Purbaya, Begini Kinerjanya!