Menteri dan Bos OJK Kompak Minta Pekerja Migran Investasi Emas & SBN
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk berinvestasi. Pasalnya, 70% dari gaji PMI diketahui digunakan untuk belanja konsumtif.
"Gaji mereka itu 70% masih digunakan untuk konsumtif. Jadi bagaimana mereka agar tidak konsumtif, tidak untuk gaya hidup saja, tapi betul-betul nanti disisihkan untuk hal-hal yang produktif," ungkap Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin, dalam Edukasi Keuangan PMI, di Jakarta, Senin, (10/11/2025).
Mukhtarudin menyebutkan, pihaknya terus mendorong edukasi literasi keuangan bagi para PMI. Hal ini dilakukan dengan mengenalkan instrumen yang aman, seperti emas hingga instrumen pasar modal.
"Maka tadi ada investasi ditawarkan. Bisa beli emas di Pegadaian. Bisa juga ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), kalau mau main di investasi dan lain-lain," kata dia.
Sejalan, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya telah melakukan edukasi terkait instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN), emas hingga kredit modal kerja bagi para PMI.
"Misalnya nanti kalau udah selesai mau ngapain? Kan nggak mungkin mau kerja seterusnya di luar negeri kan. Pasti pengen kembali, nah itu untuk modal perusahaan . Juga keluarga di Indonesia juga ditawarkan juga kredit. Keluarga banyak di dana itu, itu sangat memungkinkan," terang Kiki.
Sebagai langkah perlindungan dan edukasi keuangan bagi PMI, Otoritas Jasa Keuangan bersama pemerintah meluncurkan buku saku lliterasi keuangan bagi pekerja migran Indonesia dan keluarga. Langkah ini pun diharap dapat menghindarkan PMI dari kejahatan keuangan digital hingga kesejahteraan keluarga di Indonesia.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: OJK Bongkar Soal Tokenisasi Emas - Integrasi Perbankan & Kripto