Rosan Sebut Proyek 'Sampah Jadi Listrik' RI Dilirik 240 Investor

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 06/11/2025 19:04 WIB
Foto: CEO Badan Pengelola Investasi Rosan Roeslani membahas proyek hilirisasi bersama Presiden Prabowo Subianto, dalam rapat terbatas di Istana Negara, Kamis (6/11/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani membeberkan proyek Waste to Energy banyak dilirik oleh investor dalam maupun luar negeri. Hal ini disampaikan usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (6/11/2025).

"Saya laporkan bahwa kita sudah proses untuk apa melakukan penjaringan, pendaftaran sudah, dan penjaringan dari potensial investor. Memang ada lebih dari 200, 240 (investor) kalau enggak salah, yang berminat dalam dari luar negeri," kata Rosan usai rapat.


Menurut Rosan, pemerintah akan melaksanakan proses lelang secara bertahap, sambil menunggu penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Setelah mendapat persetujuan, proyek akan masuk tahap penawaran resmi.

"Dan ini memang kita melakukan dalam beberapa batch karena dari kami kan menunggu kesiapannya sesudah dilihat secara penuh oleh Kementerian LH dan juga oleh Menko Pangan. Jadi kemudian baru diberikan kepada kami untuk melakukan proses bidding-nya, tendernya gitu," katanya.

Rosan menambahkan, sudah ada tujuh lokasi yang akan dimulai pembangunannya. Dari tujuh lokasi itu sudah memiliki ketersediaan lahan, jumlah sampah yang mencukupi, hingga infrastruktur dasar seperti jalan dan air.

Lebih lanjut, proses penawaran oleh investor juga akan dimulai pada pekan depan.

"Iya kan ada 7 daerah ya yang sudah di apa, disetujui, diberikan green light lah oleh Menko Pangan dan juga oleh LH. Kita minggu depan itu kita akan buka untuk proses bidding-nya. Bidding-nya, maksudnya masukkan penawarannya ya. Itu mulai proses kita memberikan data dan penawaran itu kita mulai minggu depan," kata Rosan.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Diskon Pajak-BI Rate Turun, Investor Asing Serbu Instrumen Ini