IHSG Sesi I Menguat 0,25% ke 8.296, Saham-Saham Ini Jadi Penopang
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,25% atau naik 21,09 poin ke level 8.296,18 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (4/11/2025).
IHSG tercatat sempat menembus level psikologis 8.300 pada perdagangan intraday. Sebanyak 264 saham naik, 347 turun, dan 197 tidak bergerak.
Nilai transaksi bursa hingga jeda makan siang mencapai Rp 8,91 triliun yang melibatkan 15,25 miliar saham dalam 1,31 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor perdagangan menguat dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor utilitas, energi dan teknologi. Adapun sektor dengan pelemahan terbesar adalah properti, kesehatan dan industri.
Saham konglomerat tercatat menjadi penopang kinerja IHSG hari ini. Emiten batu bara Grup Sinar Mas, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menguat 4.29% ke Rp 91.775 per saham dengan kontribusi 14,55 indeks poin, diikuti oleh Emiten energi baru Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN), yang naik 3,5% ke Rp 9.600 dengan sumbangsih 12,39 indeks poin.
Adapun emiten telekomunikasi yang dikendalikan oleh Danantara, Telkom Indonesia (TLKM), tercatat naik 2,99% ke Rp 3.450 per saham dengan kontribusi ke 11,46 indeks poin.
Setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada awal pekan, IHSG kini bersiap menghadapi perdagangan hari kedua di pekan ini dengan harapan positif.
Rangkaian hasil rilis data penting mulai dari inflasi Oktober, neraca perdagangan, hingga PMI manufaktur akan menjadi fokus utama pelaku pasar, disusul dengan laporan stabilitas keuangan KSSK serta peluncuran indeks baru oleh BEI dan S&P Dow Jones Indices (S&P DJI).
Membaiknya infrastruktur hingga masih tingginya neraca dagang bisa menjadi sentimen positif pasar hari ini.
Sementara itu dari pasar Asia-Pasifik terpantau bergerak melemah pada perdagangan Selasa (4/11/2025), berlawanan arah dengan Wall Street yang ditutup menguat semalam.
Investor di kawasan Asia tengah menantikan keputusan kebijakan terbaru dari bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA).
Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka turun 0,56% ke level 8.844,90, seiring kehati-hatian pelaku pasar menjelang keputusan suku bunga RBA. Di Jepang, indeks Nikkei 225 juga melemah 0,59% ke posisi 52.101,80, sementara Topix terkoreksi 0,23%.
Dari Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,69% ke 4.192,89, namun indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq justru naik tipis 0,24%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan stagnan di 26.158,36, sementara kontrak berjangka HSI mengindikasikan pembukaan lebih rendah di 26.134.
Indeks Nifty 50 India dan Shanghai Composite China juga tercatat tidak berubah dibanding penutupan sebelumnya, masing-masing di 25.763,35 dan 3.976,52. Pergerakan datar ini mencerminkan sikap wait and see investor terhadap prospek ekonomi kawasan.
Dari Amerika Serikat, pasar saham ditutup bervariasi dengan kecenderungan menguat berkat reli saham teknologi. Indeks Nasdaq naik 0,46%, S&P 500 menguat 0,17%, sementara Dow Jones Industrial Average justru melemah 0,48%.
Kenaikan di sektor teknologi dipicu lonjakan saham Amazon sebesar 4% setelah perusahaan tersebut mengumumkan kesepakatan senilai US$38 miliar dengan OpenAI. Kesepakatan ini akan melibatkan penggunaan ratusan ribu unit GPU milik Nvidia, yang sahamnya juga naik sekitar 2% setelah memperoleh izin ekspor chip ke Uni Emirat Arab.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Euforia IPO, IHSG Sesi I Naik 0,19%