DPK BNI (BBNI) Melesat 21,4% Jadi Rp934,3 T per Kuartal III-2025

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Jumat, 24/10/2025 13:35 WIB
Foto: Dok BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp934,3 triliun pada kuartal III-2025. Perolehan ini tumbuh double digit, yakni melesat 21,4% yoy dari periode yang sama setahun sebelumnya.

Direktur Treasury & International Banking Abu Santosa Sudradjat menuturkan, strategi digital transaction banking yang agresif telah menciptakan pertumbuhan yang kuat. Dana murah atau CASA yang terhimpun juga naik double digit, yakni 13,3% yoy menjadi Rp613,4 triliun.


"Porsi dana murah ini memperkuat struktur pendanaan dan menekan biaya dana (cost of fund), menjaga profitabilitas tetap sehat," ujar Abu dalam keterangannya, Jumat (23/10/2025).

Selain peningkatan DPK khususnya CASA, strategi digital transaction banking yang agresif juga menghasilkan pertumbuhan fee-based income sebesar 11% YoY dan berkontribusi sebesar 30% dari total fee-based income BNI hingga akhir kuartal III tahun 2025.

Pertumbuhan tersebut banyak didorong oleh akselerasi kanal digital, khususnya aplikasi wondr by BNI, yang mencatat lonjakan pengguna dari 2,8 juta pada September 2024 menjadi 10,5 juta pengguna per September 2025. Nilai transaksi wondr by BNI mencapai Rp783 triliun, dengan 866 juta transaksi tercatat sepanjang periode yang sama.

Selain itu, kanal BNIdirect untuk segmen korporasi mencatat nilai transaksi Rp8.080 triliun, tumbuh 26,7% YoY, dan volume transaksi naik 14,8% menjadi 1.061 juta. Pertumbuhan ini turut memperkuat pendapatan berbasis komisi (fee income) yang berkelanjutan.

"Strategi digital transaction banking yang agresif mendorong pertumbuhan CASA yang lebih sustain dan fee income yang konsisten. Kami melihat ini sebagai awal dari fase pemulihan biaya dana yang lebih sehat dan berkelanjutan," jelas Abu.

Sementara itu, pada sisi bottom line, BNI membukukan laba bersih konsolidasi Rp15,12 triliun hingga akhir September 2025. Perolehan itu turun 7,32% secara tahunan dari sebesar Rp16,43 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.

Pada sisi top line, BNI mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp51,16 triliun, naik 4,77% yoy dari sebelumnya Rp48,83 triliun.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pendapatan Bunga Bersih BNI Tumbuh 2,33% ke Rp19,5 T di H1-2025