Investor Cemas, Bursa Asia Kompak Merah Pagi Ini

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
23 October 2025 08:45
A woman walks by an electronic stock board of a securities firm in Tokyo, Monday, Dec. 2, 2019. Asian stock markets have risen after Chinese factory activity improved ahead of a possible U.S. tariff hike on Chinese imports. Benchmarks in Shanghai, Tokyo and Hong Kong advanced. (AP Photo/Koji Sasahara)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Koji Sasahara)

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar Asia-Pasifik melemah pada pembukaan hari ini, Kamis (23/10/2025). mengikuti gerak Wall Street di tengah kekhawatiran tentang hubungan perdagangan AS-Tiongkok.

Indeks acuan Nikkei 225 Jepang turun 1,52% pada awal perdagangan, sementara Topix turun 0,71%. Saham SoftBank anjlok lebih dari 6% pada awal perdagangan setelah mengumumkan rencana untuk menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS dan euro.

Itu diungkapkan sebuah laporan di bursa saham Tokyo pada hari Kamis, seiring perusahaan tersebut meningkatkan investasi kecerdasan buatannya. Konglomerat Jepang ini akan menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS senilai sekitar $2 miliar dalam dua tahap, dan obligasi hibrida senilai sekitar 750 juta euro ($870 juta). Obligasi ini akan memiliki suku bunga antara 6,5% dan 8,25%.

SoftBank mengatakan bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk "tujuan bisnis umum," menurut terjemahan dari pengajuan tersebut.

Investor di Asia juga akan mencermati keputusan suku bunga acuan Bank of Korea (BOK) nanti. Bank sentral negara tersebut diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di 2,5% menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters, karena para pembuat kebijakan terus menandai utang rumah tangga sebagai risiko utama.

Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,5%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 1%.

ASX/S&P 200 Australia turun 0,33%.

Kontrak berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong mengarah ke pembukaan yang lebih rendah, diperdagangkan pada 25.647, dibandingkan penutupan indeks sebelumnya di level 25.781,77.

Mengutip CNBC, kekhawatiran pasar kembali muncul setelah Reuters melaporkan pada hari Rabu di Amerika Serikat bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke Tiongkok yang dibuat dengan perangkat lunak AS, mengutip seorang pejabat AS dan tiga orang yang diberi pengarahan oleh otoritas AS.

Sumber tersebut mengatakan bahwa rencana tersebut, yang dapat mencakup berbagai macam barang mulai dari laptop hingga mesin jet, mungkin tidak akan dilanjutkan, dan itu bukan satu-satunya opsi yang sedang dibahas.

Sementara itu, harga saham berjangka AS melemah tipis pada sesi Asia awal setelah tiga indeks acuan utama di AS melemah pada hari Rabu. Kinerja keuangan perusahaan yang mengecewakan, termasuk Texas Instruments dan Netflix, juga membebani indeks-indeks utama.

Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 334,33 poin, atau 0,71%, ke level 46.590,41. S&P 500 melemah 0,53% menjadi 6.699,40, sementara Nasdaq Composite melemah 0,93% menjadi 22.740,40.

Pada level terendah sesi, Dow Jones turun lebih dari 400 poin, atau sekitar 1%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1,2% dan 1,9%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Rekor, Bursa Asia Mayoritas Hijau Pagi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular