Laba Emiten Prajogo (PTRO) Naik 142%, Kantongi Rp 115,22 Miliar
Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten jasa pertambangan milik Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatat kinerja solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Perseroan membukukan laba bersih US$ 6,94 juta atau Rp 115,22 miliar, naik 141,88% secara tahunan (yoy).
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, pendapatan Petrosea tercatat naik 18% yoy menjadi US$603,84 juta dari sebelumnya US$509,91 juta pada periode yang sama tahun 2024.
Kenaikan pendapatan didorong ekspansi di lini jasa pertambangan dan konstruksi, termasuk proyek-proyek baru di Kalimantan dan Papua.
Namun, beban bunga dan keuangan melonjak tajam menjadi US$35,28 juta , naik hampir dua kali lipat dibanding US$19,5 juta setahun sebelumnya. Meski demikian, manajemen mampu menjaga margin laba kotor di level US$73,76 juta, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Total aset Petrosea pun meningkat signifikan menjadi US$1,40 miliar per akhir September 2025, dari US$867 juta pada akhir 2024. Lonjakan aset tersebut terutama berasal dari peningkatan aset tetap, yang naik menjadi US$664 juta.
Di sisi liabilitas, utang jangka panjang naik tajam menjadi US$737,7 juta dari US$389,3 juta pada akhir tahun lalu, seiring penerbitan obligasi dan sukuk ijarah baru. Meski leverage meningkat, ekuitas perseroan menguat menjadi US$270,1 juta, naik dari US$249,8 juta pada akhir 2024.
Dengan ekspansi agresif dan perolehan kontrak baru, Petrosea menunjukkan tren pertumbuhan positif, meski tekanan biaya keuangan masih menjadi catatan menjelang akhir tahun.
Adapun per 21 Oktober 2025 penerima manfaat akhir PTRO adalah Prajogo Pangestu. Dia mengendalikan Petrosea melalui PT Kreasi Jasa Persada, anak usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan kepemilikan 45,31%. Selain itu PT Caraka Reksa Optima milik Hapsoro dan Haji Robert tercatat sebagai pemilik 26,42% saham PTRO.
(mkh/mkh)