Rupiah Dibuka Melemah, Dolar AS Naik ke Rp16.590

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
Rabu, 22/10/2025 09:04 WIB
Foto: Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang pengumuman keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Melansir data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (22/10/2025), rupiah mengalami pelemahn sebesar 0,03% ke posisi Rp16.590/US$. Setelah pada perdagangan sebelumnya, rupiah harus terkoreksi ke level Rp16.585/US$ atau terdepresiasi 0,09%.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB tengah mengalami pelemahan setelah ditutup menguat 0,35% ke level 98,934 pada perdagangan kemarin, Selasa (21/10/2025).


Pergerakan rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sikap pelaku pasar yang tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 21-22 Oktober 2025.

Berdasarkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia, mayoritas pelaku pasar memperkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga acuannya. Dari 13 lembaga atau institusi yang disurvei, sembilan di antaranya memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,50%.

Kebijakan tersebut dinilai sejalan dengan sikap pro-growth BI dalam beberapa bulan terakhir guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai bahwa BI kemungkinan besar masih memiliki ruang untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter.

"Kami memproyeksikan RDG BI bulan ini cenderung mempertimbangkan untuk kembali memangkas BI Rate sebesar 25 bps ke 4,50%, meskipun ruang untuk jeda masih terbuka bila tekanan pasar keuangan meningkat menjelang keputusan The Fed," ujar Josua kepada CNBC Indonesia.

Sebagai catatan, sepanjang 2025 BI telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak lima kali. Suku bunga dipangkas masing-masing 25 bps pada Januari, Mei, dan Juli, Agustus, dan September, dari level 6,00% di Desember 2024 menjadi 4,75% saat ini.


(evw/evw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Tembus Rp16.750 per Dolar AS