Breaking News! IHSG Anjlok 1%, Tinggalkan Level 8.000

mkh, CNBC Indonesia
15 October 2025 15:07
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok 1% pada perdagangan hari ini, Rabu (15/10/2025). Per pukul 15.00 WIB, indeks merosot 1,1% atau 81,62 poin ke level 7.984,9. 

Sebanyak 544 saham turun, 196 naik, dan 216 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 21,71 triliun, melibatkan 27,76 miliar saham dalam 2,26 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, IHSG anjlok diseret oleh sektor teknologi yang turun 2,6%. Selain itu, sektor utilitas dan bahan baku juga merosot  2,44% dan 2,31%. 

Adapun saham emiten milik Prajogo Pangestu masih melanjutkan koreksi dan menjadi beban IHSG hari ini. 

Sementara itu, sepanjang sesi I, investor asing membukukan net sell Rp 587 miliar. Asing tercatat membeli saham senilai Rp 3,7 triliun dan menjual Rp 4,3 triliun.

Adapun sentimen pasar global tengah bergejolak diwarnai kombinasi antara kebijakan proteksionisme baru Amerika Serikat (AS), rilis proyeksi ekonomi terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF), Pidato Ketua The Fed, serta ekspektasi terhadap inflasi China yang menjadi cerminan kekuatan permintaan global.

Ketiganya akan menjadi penentu arah pasar keuangan dunia, termasuk bagi rupiah dan IHSG dalam beberapa hari mendatang. Dari dalam negeri, rencana insentif pajak diharapkan ikut menopang pergerakan IHSG hari ini.

Ketua Federal Reserve Jerome (The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat sudah mendekati tahap di mana mereka akan menghentikan pengurangan kepemilikan obligasi (balance sheet runoff). Namun, dia tidak memberikan petunjuk jangka panjang mengenai arah suku bunga ke depan.

Powell juga memberikan sinyal halus bahwa penurunan suku bunga tambahan kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu dekat.

Meskipun isu mengenai neraca keuangan (balance sheet) sering dianggap sebagai detail teknis dalam kebijakan moneter, Powell menegaskan bahwa hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pasar keuangan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kena Getah Perang di Timur Tengah, IHSG Anjlok 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular