Dolar Menguat 0,09% Hari Ini, Jadi Rp16.570
Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (14/10/2025).
Melansir data Refinitiv, rupiah kembali mengalami pelemahan walau hanya turun 0,09% ke posisi Rp16.570/US$. Rupiah sempat melemah lebih jauh hingga menyentuh level Rp16.590/US$, meski akhirnya pelemahan dapat berkurang hingga di level penutupan.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau kembali mengalami hingga 0,18% di level 99,446. Setelah pada perdagangan sebelumnya, Senin (13/10/2025), DXY menguat 0,29% ke level 99,269.
Pergerakan rupiah hari ini sejalan dengan sikap hati-hati pelaku pasar global menjelang pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang dijadwalkan berlangsung malam ini waktu Indonesia. Investor menantikan pandangan Powell mengenai arah kebijakan suku bunga di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS.
Menurut konsensus pasar, The Fed diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan akhir Oktober, setelah sebelumnya menurunkan suku bunga pada September.
Bahkan, pelaku pasar juga mengantisipasi pemangkasan lanjutan pada Desember, seiring tekanan ekonomi akibat penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS atau government shutdown yang kini memasuki pekan ketiga.
Selain menanti arah kebijakan moneter AS, investor juga mencermati dinamika hubungan dagang antara AS dan China menjelang kemungkinan pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini.
Situasi ini membuat pelaku pasar lebih berhati-hati terhadap aset berisiko, termasuk mata uang emerging market seperti rupiah.
(evw/evw)