
Soal Tambahan Dana ke Bank BUMN, Ini Kata Menkeu Purbaya

Jakarta, CNBC Indonesia — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masih menghitung mengenai tambahan penempatan dana saldo anggaran lebih (SAL) ke bank pelat merah.
Purbaya mengatakan dia perlu membicarakan lebih lanjut ke masing-masing bank untuk mengetahui kemampuan penyaluran kredit. "Belum, saya nggak tahu mereka sanggup berapa. Kan kalau ketemu orang kan seperti itu, kami sanggup, kami sanggup. Begitu dikasih bingung," katanya usai acara investor meeting di Gedung Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Senin (13/10/2025).
Purbaya mengatakan selama ini ada salah persepsi bahwa Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terbebani dengan penempatan dana pemerintah. Menurut dia seharusnya dengan tambahan likuiditas, bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak dan pada akhirnya ekonomi akan tumbuh lebih kencang.
Saat ekonomi tumbuh lebih kencang, lanjut Purbaya, seharusnya kualitas kredit juga akan meningkat. "{erusahaannya kemungkinan gagalnya sedikit yang pinjam ke bank," katanya.
Adapun Purbaya juga mengatakan bahwa dia masih mempertimbangkan untuk melanjutkan kebijakan penempatan dana pemerintah di bank. Pasalnya laju pertumbuhan uang saat ini baru sekitar 13%. "Saya pikir seharusnya ideanya 20% lebih sedikit," katanya.
Pun selanjutnya bila ada tambahan penempatan uang pemerintah ke perbankan, Purbaya mengatakan tidak akan lagi mengumumkan ke publik. Menurutnya karena hal tersebut hanya merupakan operasi uang biasa.
Selain itu, belajar dari sebelumnya ada banyak yang protes. "Si Purbaya pindahin uang sembarangan, pakai anggaran sembarangan. Karena mereka nggak ngerti bahwa saya cuma pindahin uang. Nggak ada urusan dengan perubahan anggaran. Saya nggak mengubah anggaran sama sekali," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Purbaya menarik dana SAL sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia. Sebanyak Rp 165 triliun di antaranya dibagi rata ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sisanya, Rp 25 triliun ditaruh di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan Rp 15 triliun ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Purbaya Larang Bank Pakai Uang Rp 200 T Buat Beli SBN & SRBI
