Saham Gorengan Jadi Sorotan Purbaya Hingga Jokowi, Ini Respon Bos OJK
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespon sorotan Menteri Keuangan Purbaya terkait saham gorengan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, terkait perlu dilakukan secara menyeluruh mulai dari aspek peningkatan likuiditas pasar modal hingga likuiditas emiten yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar.
"Kalau saya melihatnya ya ini kan memang suatu perkembangan yang memang harus kita lakukan secara menyeluruh. Yang di satu sisi adalah aspek terhadap peningkatan likuiditas dari pasar modal secara menyeluruh maupun juga likuiditas dari perusahaan-perusahaan emiten yang besar dengan cap yang besar, market cap yang besar," ujarnya saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (13/10).
Menurutnya, likuiditas di pasar modal dapat menjadi daya tarik para investor asing untuk berinvestasi di bursa Tanah Air. "Kalau tidak ada perusahaan-perusahaan dengan market cap yang besar maka investor besar juga memiliki keterbatasan untuk bisa menempatkan investasinya," sebutnya.
Mahendra melanjutkan lebih jauh, untuk meningkatkan likuiditas di pasar perlu meningkatkan jumlah saham yang dijual ke publik. "Floating share, itu diharapkan bisa dapat meningkat baik. Dengan begitu juga maka publik bisa punya akses kepada kepemilikan perusahaan Tbk yang lebih besar lagi," imbuhnya.
Dengan demikian, kata Mahendra, juga akan berdampak pada kualitas investasi di pasar modal mulai dari tata kelola hingga kinerja emiten. "Dengan begitu aspek transparansi, aspek governance, aspek integritas terhadap kinerja dari masing-masing emiten akan semakin kredibel," ungkapnya.
Mahendra menyebut, penyelesaian tidak dapat dilakukan hanya pada bagian dari aspek harga saham saja, karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kredibilitas dan integritas dari pasar modal.
"Jadi ini satu kesatuan dalam proses untuk kita terus melakukan perbaikan dan sekaligus pendalaman pasar modal," pungkasnya.
(ayh/ayh)