
Respons Purbaya Saat Bank-bank BUMN Minta Tambahan Simpanan Uang

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi permintaan sejumlah bank milik negara (BUMN) yang ingin tambahan penempatan dana pemerintah.
Purbaya sebelumnya melakukan inspeksi mendadak ke kantor pusat Bank Mandiri pada Senin (6/10) setelah sebelumnya lalu mengunjungi BNI.
Dalam kunjungan itu, ia menyoroti penyaluran dana pemerintah yang telah dititipkan melalui program penempatan dana. Dari hasil pemantauan, sekitar 70% dana yang disalurkan ke Bank Mandiri sudah terserap ke sektor produktif.
"Saya monitor, dari uang yang kita kasih ke mereka, 70% udah keserap, udah disalurkan. Mungkin mereka minta lagi kalau bisa ada tambahan yang bisa disalurkan ke sektor yang lain. Mungkin ke properti dan otomotif," ujar Purbaya, dikutip Sabtu (11/10/2025).
Ia juga menilai kinerja kredit Bank Mandiri cukup menggembirakan setelah penyaluran dana Rp55 triliun dari total Rp200 triliun. Kredit yang semula tumbuh 8% kini meningkat menjadi hampir 11%.
"Data terakhir, belum penuh satu bulan kan. Jadi positif, sinyal positif. Artinya kira-kira stimulus saya akan jalan di ekonomi," ujarnya.
BRI Usul Tambah Simpanan Uang Pemerintah
Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi juga mengusulkan agar pemerintah menambah penempatan dana di BRI. Saat ini, BRI telah menyalurkan sekitar 60% hingga 65% dari total Rp55 triliun dana pemerintah yang diterima pada 12 September lalu.
"Harapannya ke depan mungkin bisa ditambah lagi," ujar Hery beberapa waktu yang lalu
Menanggapi hal tersebut, Purbaya mengatakan akan memverifikasi langsung kesiapan BRI.
"Mau saya datangin dia (BRI), bilang sudah siap, saya akan cek. Betul-betul nanti saya akan datangi dia. Betul siap apa enggak," tegas Purbaya singkat setelah menghadiri acara Prasasti Luncheon Talk.
Purbaya juga mengungkapkan masih ada sisa dana pemerintah di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp275 triliun. Ia berencana menempatkan Rp10 triliun hingga Rp20 triliun di bank pembangunan daerah (BPD), seperti Bank Jakarta dan Bank Jatim.
"Saya sekarang punya Rp275 triliun cash nganggur. Jadi kita lagi diskusiin sama mereka, mereka bisa terima berapa sih," kata Purbaya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Transfer Rp200 T, Menkeu Purbaya: Dirut Bank Pasti Pusing
