Rosan Ungkap RI Butuh Investasi Segini Demi Capai Target Ekonomi 8%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 17:50 WIB
Foto: Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani saat menyampaikan konferensi pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I Tahun 2025. (Tangkapan Layar Youtube/ Kementerian Investasi dan Hilirisasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% seperti yang diinginkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto perlu dorongan investasi yang tinggi.

"Ya memang kalau kita bicara investasi memang targetnya menjadi sangat tinggi untuk kita mencapai 8%," ujarnya di JCC Senayan Jakarta, Rabu (8/10).


Rosan yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir yaitu pada periode 2014-2024, aliran investasi yang masuk tembus Rp 9.100 triliun.

Sedangkan target investasi selama lima tahun ke depan hingga 2029 sekitar Rp 13.000 triliun. Angka tersebut merupakan indikator agar target pertumbuhan ekonomi 8% bisa tercapai.

"Alhamdulillah memang pada tahun 2024 kita tercapai, 2025 dalam first semester alhamdulillah kita sesuai dengan target kita, saya sedang menunggu angka untuk kuarta; ketiga ini," ungkapnya.

Menurutnya, aliran investasi masuk dapat berdampak pada sektor lainnya, seperti terciptanya lapangan pekerjaan.

"Karena dengan ini kembali lagi penciptaan lapangan pekerjaan, investasi yang masuk, Insya Allah bisa kita capai dan ini punya dampak yang positif," imbuhnya.

Rosan menambahkan, pada saat yang bersamaan banyak kesempatan yang dapat menjadi peluang tanpa ada implementasi yang kuat atau yang berjalan dengan baik dan benar.

"Contohnya adalah kita sering berbicara mengenai energi baru terbarukan, renewable energy. Intinya, opportunity kita sangat-sangat tinggi. Kita mesti lakukan juga, di saat bersamaan Indonesia ini kita sudah committed ke dunia, by 2060 kita akan mencapai net zero emission," sebutnya.

"Tetapi kalau lihat install capacity-nya renewable energy kita, ini baru 15,2 gigawatt dari potensi 3.000, close to 3.700 gigawatt. Jadi less than 1%. Sedangkan kalau kita committed sampai 2060 untuk net zero emission, ya harus kita mulai dari sekarang, kalau enggak tidak mungkin terkejar," pungkasnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Danantara Sebut Freeport Mau Lepas 12% Saham ke Indonesia