Prabowo Lantik Dewan Komisioner LPS, Anggito Resmi Jabat Ketua

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 15:14 WIB
Foto: Wakil Menteri Keuangan Indonesia, Anggito Abimanyu tiba di Istana Negara, Rabu (8/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Ketua Dewan Komisioner LPS Anggito Abimanyu pada hari ini, Rabu (8/10/2025). Pelantikan ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden atau Keppres No. 111 P tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota Dewan Komisioner LPS.

Anggito dilantik oleh Presiden Prabowo bersama dengan Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Farid Azhar Nasution, Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan dan Resolusi Bank Doddy Zulverdi, dan Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Polis Ferdinan Dwikoraja Purba.


Anggito dipilih menjadi Ketua DK LPS setelah melewati fit and proper test di Komisi XI DPR. Dia berhasil menyingkirkan calon lainnya, yakni Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Iman Nuril Hidayat Budi Pinuji serta Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan dan Statistik LPS Dwityapoetra Soeyasa Besar.

Dalam paparan kepada Komisi XI, Anggito menyampaikan mengenai tantangan industri keuangan dan bagaimana LPS berperan dalam menjaga stabilisasi sektor keuangan dan perekonomian.

Saat fit and proper test, Anggito membawa enam program utama, yaitu meningkatkan kompetensi manajemen aset, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan cakupan sosial media, menurunkan beban sumber daya manusia per dana kelolaan, meningkatkan kegiatan sosial kemasyarakatan, dan digitalisasi proses bisnis.

Adapun Anggito sebelum terpilih menjadi Kepala DK LPS sempat menjabat Wakil Menteri Keuangan. Dia pernah sebagai Chief Economist CNBC Indonesia pada 2024-2025.

Anggito masih aktif sebagai dosen di Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. Bidang keahliannya adalah energi, ekonomi, keuangan publik dan ekonomi Islam.

Dia lulus dari Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UGM pada 1985. Dia melanjutkan pendidikan master di University of Pennsylvania, Philadelphia, USA pada 1994. Di kampus yang sama di Pennsylvania, Anggito kembali mendapatkan gelar S-3.

Meski lebih dikenal di dunia akademisi, Anggito juga kerap memegang jabatan publik. Di era Presiden Gus Dur, dia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Ekonomi Nasional atau DEN.

Anggito pernah menjabat Kepala Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan hingga 2010. Di tahun yang sama, Anggito juga sempat ditunjuk menjadi Wamenkeu namun batal.

Kariernya tak berhenti di sana, pria kelahiran Bogor ini kemudian menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dari 2012-2014.

Selanjutnya, Anggito juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji' (BPKH) pada 2017. Pada 2022, dia kembali ke kampus yang membesarkannya, yaitu UGM, sekaligus dipercaya menjadi Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM.

Tak hanya piawai soal ekonomi, Anggito ternyata mahir memainkan saxophone. Dia juga pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) pada 2010-2014.

Selain Anggito, Presiden Prabowo juga melantik dua Ex-Officio LPS perwakilan dari Bank Indonesia dan pemerintah, yakni Aida S. Budiman dan Suminto. Aida tercatat masih menjabat sebagai Deputi Gubernur BI dan Suminta merupakan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan. Suminto ditunjuk mengantikan Luky Alfirman yang habis masa tugasnya.

Berikut ini, daftar DK dan Ex-officio LPS yang dilantik Presiden Prabowo Subianto hari ini:

  • Ketua Dewan Komisioner LPS: Anggito Abimanyu
  • Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS: Farid Azhar Nasution
  • Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan dan Resolusi Bank: Doddy Zulverdi
  • Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan Polis: Ferdinan Dwikoraja Purba
  • Ex officio LPS dari Kemenkeu : Suminto
  • Ex officio LPS dari BI : Aida S. Budiman


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Purbaya Bantah Revisi UU P2SK Bakal Hilangkan Independensi BI