
Duit dari Purbaya Habis Bulan Ini, BRI Minta Tambahan Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berharap bisa mendapat tambahan dana segar dari pemerintah. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kementerian Keuangan RI telah menempatkan saldo anggaran lebih (SAL) pemerintah senilai Rp 55 triliun di deposito bank BUMN tersebut.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan saat ini pihaknya sudah menyalurkan sekitar 60% hingga 65% dari Rp 55 triliun. "Jadi harapannya ke depan mungkin bisa ditambah lagi gitu," katanya saat ditemui di The Gade Tower, Rabu (8/10/2025).
Dia mengatakan sisa 35% dari Rp55 triliun yang diterima BRI pada 12 September lalu, akan habis terserap paling lambat akhir bulan ini.
Hery menjelaskan bahwa saat ini banyak nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, hingga industri yang membutuhkan. Permintaan kredit dari sektor UMKM yang mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes), mencapai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun per hari.
Selain itu, BRI memiliki segmen lain, yaitu corporate dan commercial. "Jadi itu, tapi kan kita juga punya segmen yang lain, corporate, commercial, tapi yang tentunya ada hubungan dengan sektor-sektor riil yang bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat," pungkasnya.
Hery mengatakan pihaknya siap menyerap berapa pun jumlah suntikan dana yang akan diberikan pemerintah. Pasalnya dana pemerintah tersebut memiliki bunga yang terbilang rendah. "Ya senang lah, karena dapat pricing 4% kan," imbuh Hery.
Adapun diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan Kementerian Keuangan telah menarik lagi SAL senilai Rp 70 triliun dari Bank Indonesia (BI). Hal ini diungkapkan Purbaya saat ditemui media di kantornya, Selasa (7/10/2025). Dengan demikian Kementerian Keuangan telah menarik dana Rp 270 triliun yang sebelumnya parkir di Bank Sentral.
Dana Rp 200 triliun sebelumnya telah disebar kepada bank-bank pelat merah. BRI, Bank Mandiri, dan BNI masing-masing mendapatkan Rp 55 triliun. Lalu BTN mendapatkan Rp 20 triliun dan BSI Rp 15 triliun.
Purbaya mengatakan bahwa uang Rp 70 triliun itu rencananya akan digunakan untuk memberikan dorongan kepada perekonomian Indonesia dengan skema serupa seperti sebelumnya. Bedanya, kali ini dia hendak menempatkan dana di bank pembangunan daerah (BPD).
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Salurkan KUR Rp69,8 T kepada 8,3 Juta Debitur UMKM
