Soal Bitcoin, Penasihat Danantara Ray Dalio Kasih Pesan Ini

mkh, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 07:40 WIB
Foto: Ray Dalio. Dok: CNBC Internasional

Jakarta, CNBC Indonesia — Miliarder dan pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, kembali angkat bicara soal pandangannya terhadap Bitcoin. Ia menilai aset kripto terbesar di dunia itu memang semakin banyak dipandang sebagai "uang alternatif", namun dia masih mempertanyakan efektivitasnya sebagai alat pembayaran maupun penyimpan nilai.

"Saya tidak bisa mengatakan secara pasti seberapa efektif Bitcoin sebagai uang, tapi banyak orang melihatnya sebagai uang alternatif, jadi layak untuk diperhatikan," ujar Dalio dalam akun X, dikutip Rabu (8/10/2025).

Dalio menjelaskan sebuah uang idealnya harus berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) dan penyimpan nilai (storehold of wealth). Namun menurutnya, fungsi kedua jauh lebih penting, dan di titik itu Bitcoin masih menghadapi tantangan besar karena volatilitas harganya yang ekstrem.


"Saya ragu ada bank sentral yang akan menjadikannya sebagai mata uang cadangan. Semua transaksi bersifat publik, tidak ada privasi, dan di masa depan ada risiko kode Bitcoin bisa dilemahkan melalui kontrol pemerintah," katanya.

Meski begitu, Dalio mengaku tetap memiliki sebagian kecil Bitcoin dalam portofolionya. Ia menyebut keputusan itu sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset. "Saya memang punya Bitcoin, tapi tidak banyak," ujarnya.

Adapun Bitcoin, mata uang kripto terbesar dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, berhasil mencetak rekor baru pada Minggu (5/10/2025). Pukul 05:12 GMT, harga Bitcoin tercatat naik hampir 2,7% ke level US$ 125.245,57.

Rekor sebelumnya terjadi pada pertengahan Agustus di angka US$ 124.480, terdorong oleh regulasi yang lebih bersahabat dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump serta tingginya minat investor institusional.

Kenaikan Bitcoin yang lebih dari 30% sejak awal tahun didorong oleh kombinasi beberapa faktor, termasuk arus dana masuk ke produk ETF Bitcoin, sentimen positif dari kebijakan ramah kripto di bawah pemerintahan Donald Trump, serta minat institusional yang semakin tinggi terhadap aset digital ini.

Sebagai informasi, Ray Dalio juga tercatat sebagai Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Belum lama ini dia terlihat hadir saat Danantara melakukan Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah Menjadi Energi (Waste to Energy) bersama kementerian dan lembaga terkait.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat-Realisasi Investasi Capai Rp 1.400 T di Q3-2025