
Bitcoin Mengamuk & Tembus All Time High: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama akhir pekan, Bitcoin mengalami penguatan dari level $112,200 ke level $125,700 atau sekitar Rp 2,11 miliar (US$ 1=16.850) pada hari minggu kemarin sekaligus mencetak level all time high yang baru. Hal ini didorong oleh beberapa sentimen positif dari sudut pandang makroekonomi dan juga adanya government shutdown yang terjadi di Amerika Serikat.
Beberapa hal yang terjadi dalam 1 pekan terakhir adalah adanya narasi "Uptober" yang biasanya di pasar kripto, Oktober merupakan bulan yang cenderung ditutup menguat sehingga banyak investor melakukan investasi di awal bulan dengan harapan tendensi Uptober berjalan sesuai ekspektasi.
Makrekonomi Terhadap Bitcoin
Dengan adanya asumsi investor retail bahwa penurunan suku bunga semakin nyata, asumsi ini membuat investor berbondong-bondong masuk ke aset beresiko.
Menurut dot plot Federal Open Market Committee (FOMC) yang diterbitkan pada September kemarin, potensi penurunan suku bunga sebesar dua kali hingga akhir tahun dengan adanya dua jadwal FOMC lagi hingga akhir tahun.
Government Shutdown juga menjadi kunci di mana investor melihat ini sebagai ketidakpastian dalam pasar terutama akan mempengaruhi hasil kebijakan The Fed pada pertemuan mendatang karena data-data penting di perekonomian Amerika Serikat mengalami keterlambatan.
Hal ini membuat Bitcoin menjadi alternatif tambahan untuk "safe haven" bagi sebagian investor karena emas yang sudah tergolong cukup mahal karena potensi Oktober yang biasanya ditutup menguat.
Kemana Arah Bitcoin Selanjutnya?
Dari hal ini, Bitcoin berpotensi mengalami peningkatan kembali pada bulan Oktober ini namun karena kenaikan yang sudah cukup signifikan, potensi penurunan sesaat sangat berpotensi terjadi, terutama ketika pemerintahan Amerika sudah kembali berjalan seperti biasa.
Namun perlu diingat adanya narasi penurunan harga Bitcoin dalam cycle 4 tahun sekali. Harga saat ini memiliki potensi risk yang cukup patut diperhatikan mengingat Bitcoin sekarang sudah mengalami peningkatan selama 3 tahun sejak November 2022. Namun pertimbangan lain harus diperhatikan karena adanya ETF dari korporasi besar di Amerika Serikat yang sudah bermain di aset ini.
Michael Saylor Stop Membeli Bitcoin
Melalui akun sosial medianya, Michael Saylor mengumumkan pemberhentian pembelian Bitcoin sesaat untuk satu minggu ke depan ucapnya. Dengan average di angka $74.000, kini portofolio Michael Saylor telah mencatat keuntungan sebesar 67% atau sekitar $31,67 milyar.
Berikut portofolio Michael Saylor
![]() |
