IHSG Menguat 0,27% ke 8.139, CDIA Ramai Diserbu Investor

fsd, CNBC Indonesia
Senin, 06/10/2025 16:35 WIB
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27% atau naik 21,59 poin ke 8.139,89 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (6/10/2025). 

Sebanyak 260 saham naik, 419 turun, dan 119 tidak bergerak. Nilai transaksi tergolong ramai atau mencapai Rp 28,21 triliun, yang melibatkan 46,15 miliar saham dalam 2,94 juta kali transaksi.


Mayoritas sektor perdagangan menguat, dengan utilitas dan properti tercatat mengalami kenaikan paling tinggi, dengan sektor finansial dan konsumer non primer terkoreksi paling dalam hari ini. Emiten konglomerat tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini, sedangkan emiten kapitalisasi pasar raksasa menjadi penekan kinerja IHSG.

Saham-saham milik Prajogo tercatat menguat signifikan hari ini, Saham Barito Renewables Energy (BREN) yang menguat 4,45% ke Rp 9.975 per saham menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini dengan sumbangsih 16,18 indeks poin. Kemudian diikuti saham Barito Pacific (BRPT) naik 3,90% ke Rp 4.000 per saham dengan kontribusi 9,35 indeks poin. 

Lalu ada saham Chandra Daya Investasi (CDIA) yang hari ini ramai diborong investor. Saham CDIA tercatat membukukan nilai transaksi reguler terbesar yakni mencapai Rp 2,31 triliun. Saham CDIA hari ini melesat 15,61% ke Rp 2.000 per saham dengan kontribusi penguatan 8,24 indeks poin.

Lalu ada saham Multipolar Technology (MLPT) yang menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau naik 10% di papan pemantauan khusus ke Rp 197.225 per saham dengan sumbangsih 7,92 indeks poin.

Sejumlah emiten konglomerat lain yang menjadi penggerak IHSG hari ini termasuk deretan emiten milik Prajogo Pangestu yakni CUAN dan TPIA. Lalu ada juga saham tambang emas Grup Salim dan Bakrie (BRMS) dan saham properti milik Aguan (PANI).

Sementara itu pemberat utama kinerja IHSG hari ini termasuk TLKM, DCII, BYAN, BBRI dan BMRI.

Adapun pekan kedua Oktober akan menjadi periode yang padat bagi pelaku pasar, baik di dalam maupun luar negeri. Sejumlah rilis ekonomi dari Bank Indonesia (BI), risalah rapat The Federal Reserve (The Fed), hingga penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang masih berlanjut akan menjadi penentu arah pergerakan IHSG hingga rupiah sepanjang pekan ini.

Selain itu, pasar juga akan terus mencermati kondisi penutupan pemerintahan AS yang masih berlangsung dan belum memiliki kejelasan hingga kapan ini akan berakhir.

Sementara itu, pada akhir pekan lalu di Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup lebih tinggi. S&P 500 turun dari rekornya pada hari Jumat tetapi bertahan pada kenaikan mingguan yang solid meskipun penutupan pemerintah AS berlarut-larut untuk hari ketiga, naik hanya 0,01% pada 6.715,79.

Nasdaq Composite turun 0,28% dan ditutup pada 22.780,51. Dow Jones Industrial Average mengungguli, diperdagangkan lebih tinggi 238,56 poin, atau 0,51%, dan berakhir di 46.758,28. Russell 2000 juga naik 0,72% menjadi ditutup pada 2.476,18.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib IHSG & Rupiah di Tengah Isu Shutdown AS - Bunga The Fed