Harta Haji Isam Tembus Rp 121 T Tapi Tak Masuk Forbes, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan pengusaha asal Kalimantan Samsudin Andi Arsyad atau lebih dikenal sebagai Haji Isam kembali melesat hari ini. Naiknya harta kekayaan Haji Isam terjadi karena salah satu saham miliknya di bursa kembali diperdagangkan di papan pemantauan khusus usai mengalami suspensi. Saham Jhonlin Agro Raya (JARR) hari ini melesat naik 9,74% atau menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke 5.125 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 47,31 triliun.
JARR sendiri sepanjang tahun 2025 harganya telah naik 1.553% dan menduduki peringkat ke-6 saham dengan kenaikan harga tertinggi tahun ini.
Selanjutnya, saham yang terafiliasi dengan Haji Isam yakni Pradiksi Gunatama (PGUN) masih mengalami suspensi. Saham yang di atas kertas dimiliki dan dikendalikan oleh kedua anaknya, Liana dan Jhony, saat ini diperdagangkan di harga Rp 18.400 per saham dengan kapitalisasi pasar telah tembus Rp 105,57 triliun.
Saham emiten yang fokus bisnis di industri kelapa sawit ini telah melesat 4.239% sejak awal tahun (year-to-date/YTD) dan menjadi emiten dengan kenaikan harga tertinggi ketiga tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PGUN sendiri saat ini telah menjadi emiten kelapa sawit dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa, sedangkan peringkat kedua diduduki oleh JARR.
Tak hanya itu, di sektor konsumer primer sendiri saham PGUN Haji Isam hanya kalah dari Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) milik konglomerat Anthoni Salim. Saat ini kapitalisasi pasar ICBP mencapai Rp 110 triliun. Artinya jika PGUN melanjutkan reli kenaikan saham setelah suspensi dibuka, emiten Haji Isam tersebut akan menjadi emiten konsumer primer terbesar di Bursa.
Sebagai emiten konsumer terbesar nomor dua di bursa, kapitalisasi pasar PGUN telah melewati perusahaan besar seperti Indofood (INDF) milik Grup Salim, HM Sampoerna (HMSP), Unilever Indonesia (UNVR) serta peritel dengan 20.000 gerai Sumber Alfaria Trijaya (AMRT).
Adapun saham JARR saat ini tercatat sebagai emiten konsumer primer terbesar ke-9 di bursa dengan kapitalisasi pasar melampaui Gudang Garam (GGRM) hingga emiten sawit Grup Astra (AALI) dan emiten sawit Grup Sinar Mas (SMAR).
Sebagai informasi, saham PGUN selalu ARA sejak 26 Agustus 2025 dan dalam reli panjangnya tersebut sempat disuspensi selama tujuh hari perdagangan. Saham PGUN terakhir kali diperdagangkan pada Senin (29/9/2025) atau telah sepekan penuh disuspensi Bursa.
Harta Haji Isam Melesat
Kekayaan Haji Isam melonjak signifikan beberapa tahun terakhir khususnya setelah perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia. Meskipun sejumlah harta kekayaannya juga digenggam lewat kepemilikan saham di perusahaan non-publik.
Berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, harta Haji Isam yang terikat secara langsung dan tidak langsung lewat JARR mencapai Rp 37,34 triliun. Sementara itu, harta keluarga Haji Isam yang terikat secara tidak langsung lewat PGUN mencapai 80,97 triliun. Lalu terakhir hartanya yang terikat di TEBE lewat kepemilikan tidak langsung senilai Rp 2,79 triliun. Artinya secara total harta kekayaan Haji Isam di perusahaan publik saja dan tercatat di BEI telah mencapai Rp 121,1 triliun atau mencapai US$ 7,34 miliar.
Angka tersebut diketahui lebih tinggi dari sejumlah nama besar yang lebih dulu masuk daftar orang terkaya versi Forbes, seperti bos Alfamart Djoko Susanto dengan kekayaan US$ 2,9 miliar, bos emiten tambang nikel Harita (NCKL) Lim Hariyanto dengan kekayaan US$ 5,1 miliar. Apabila mengacu pada daftar Forbes Realtime Billionaire kekayaan Haji Isam membuatnya berada di peringkat kesembilan orang terkaya RI.
Belum Masuk Forbes
Meski telah tembus Rp 121 triliun, nama Haji Isam masih belum masuk daftar orang terkaya Forbes. Namun ini bukan pertama kalinya Forbes telat merilis jajaran orang terkaya baru. Dua tahun lalu nama taipan tambang Agus Projo dan sejumlah pihak lain yang menggenggam saham AMMN baru masuk daftar orang terkaya pada publikasi tahunan di bulan Desember. Padahal Agus Projo hingga Alexander Ramlie resmi menjadi billionaire tepat saat AMMN melantai di bursa pertengahan tahun 2023.
Publikasi tersebut terkenal rutin merilis daftar orang terkaya di seluruh dunia. Daftar yang dirilis oleh Forbes bisa dikatakan dapat menjadi acuan dibandingkan dengan daftar serupa lainnya.
Dalam menghitung dan menentukan kekayaan para miliarder dunia, Forbes menggunakan nilai kekayaan bersih. Nilai kekayaan bersih merupakan perhitungan total aset kemudian dikurangi oleh total liabilitas.
Aset yang dihitung merupakan total aset keseluruhan, baik aset lancar maupun aset tetap. Sama seperti di aset, liabilitas juga dihitung keseluruhan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
"Kami menilai berbagai aset, termasuk perusahaan swasta, real estat, seni, dan banyak lagi. Kami tidak berpura-pura mengetahui neraca keuangan setiap miliarder (meskipun beberapa menyediakannya). Ketika dokumentasi tidak disertakan atau tersedia, kami mengabaikan kekayaan," tulis Forbes dalam laman resminya, dikutip Senin (6/10/2025).
Selain dari nilai kekayaan bersih, Forbes juga melakukan perhitungan dengan cara mengkalkulasi harga saham yang dimiliki oleh miliarder tersebut dan nilai tukar.
Karena harga saham dan nilai tukar selalu fluktuatif, Forbes mengakui beberapa orang bisa dengan mudah mengalami kenaikan atau penurunan posisi di daftar mereka karena hal tersebut.
Namun, perhitungan ini umumnya digunakan oleh Forbes bagi mereka yang memiliki saham di perusahaan terbuka atau yang sudah terdaftar di bursa saham.
(fsd/fsd)