
Saham Naik Kencang, Bos Emiten Rokok Akui Ada Purbaya Effect

Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten rokok PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) buka suara usai sahamnya mengalami lonjakan harga signifikan selama sebulan terakhir.
Melalui penjelasan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengaku tidak memiliki rencana maupun aksi korporasi dalam waktu dekat. Meski demikian, ia mengaku ada sentimen positif kepada saham perseroan.
"Sentimen positif terhadap saham perseroan terjadi sejak adanya pergantian Menteri Keuanan Republik Indonesia (RI)," ungkap Djonny, dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis, (2/10/2025).
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai menteri keuangan, menggantikan Sri Mulyani pada 8 September 2025. Usai dilantik, Purbaya sempat melontarkan beberapa statement kontroversial soal cukai rokok.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan keputusan tidak menaikkan cukai rokok sudah memperhitungan seluruh variabel, baik dalam hal keberlanjutan industri, lapangan pekerjaan hingga kesehatan.
"Karena saya nggak mau industri kita mati. Terus kita biarkan yang ilegal hidup," ungkap Purbaya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/10/2025)
Kenaikan cukai rokok dalam beberapa tahun terakhir mendorong peredaran rokok ilegal semakin marak. Pembiaran kondisi ini dipastikan juga akan berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
Purbaya dalam pertemuan dengan perusahaan rokok bahkan sempat menawarkan tarif cukai diturunkan agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi lagi.
"Nggak naik udah syukur. Harusnya kan mereka minta turun. Untungnya gak minta turun sih. Mereka bilang sudah cukup nggak naik," jelasnya.
Purbaya kini fokus dalam pemberantasan produk ilegal yang masuk ke dalam negeri, terutama rokok. Berbagai langkah strategis sudah dilakukan, salah satunya dengan mengecek perdagangan online.
Sejak pelantikan Purbaya tersebut, saham ITIC telah naik 118% ke angka Rp545 hingga sebelum suspensi perdagangan atau 26 September 2025.
Saham emiten rokok lain juga bernasib serupa. Gudang Garam (GGRM) naik 35,35% sejak Purbaya dilantik hingga 1 Oktober 2025. Pada periode yang sama Wismilak Inti Makmur (WIIM) naik 36,76% dan HM Sampoerna (HMSP) naik 28,57%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Gudang Garam (GGRM) Anjlok 87% Jadi Rp117 M, Kenapa?
