
Pasar Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Dunia Anjlok

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Harga minyak dunia kembali tergelincir pada perdagangan Selasa (30/9/2025) pagi, seiring meningkatnya kekhawatiran pasar atas prospek kelebihan pasokan. Langkah OPEC+ yang diperkirakan akan menambah produksi, ditambah dengan dimulainya kembali ekspor minyak dari wilayah Kurdistan Irak, menekan harga di pasar energi global.
Berdasarkan Refinitiv pada pukul 09.35 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak November 2025 berada di level US$67,58 per barel, melemah dari posisi sehari sebelumnya di US$67,97 per barel. Sementara itu, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak November 2025 juga turun ke US$63,08 per barel, dibanding US$63,45 per barel pada perdagangan Senin (29/9/2025).
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif setelah pada awal pekan lalu, harga Brent dan WTI sempat anjlok lebih dari 3% dan mencatat penurunan harian tertajam sejak 1 Agustus 2025.
Menurut catatan analis IG, Tony Sycamore, tekanan harga muncul setelah laporan bahwa OPEC+ berpotensi menyepakati tambahan produksi sekitar 137.000 barel per hari pada pertemuan akhir pekan ini. "Meskipun OPEC+ masih berada di bawah kuota, pasar tetap gelisah karena lebih banyak pasokan diperkirakan akan masuk," tulisnya.
Sementara itu, arus minyak mentah dari wilayah Kurdistan Irak ke Turki pada akhir pekan lalu juga menambah kecemasan pasar. Pasokan ini kembali setelah tertahan selama 2,5 tahun akibat kebuntuan politik, sehingga membuka keran ekspor tambahan di tengah permintaan global yang cenderung melemah.
Di sisi lain, pasar juga masih menimbang risiko geopolitik, terutama serangan drone Ukraina ke kilang Rusia yang sebelumnya sempat mengganggu pasokan. Namun, kekhawatiran itu kalah kuat dibanding isu surplus yang membayangi.
Dengan dinamika tersebut, investor energi memilih berhati-hati dan menunggu kepastian hasil pertemuan OPEC+ pada akhir pekan ini, yang diperkirakan akan menentukan arah harga minyak dalam beberapa pekan ke depan.
CNBCÂ Indonesia Research
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OPEC+ Langsung Genjot Produksi Usai Harga Minyak Mentah Naik
